Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilunya Nasib Penjaga Sekolah di Blora, Kerja 24 Jam dengan Banyak Tugas, Gajinya Hanya Rp 350.000 Per Bulan

Kompas.com - 02/08/2023, 12:25 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Nasib para penjaga sekolah di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, masih jauh dari kata baik. Penghasilan yang diperoleh para penjaga sekolah belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Hal tersebut karena gaji yang mereka terima tidak sampai Rp 1 juta. Padahal tugas mereka cukup banyak. Mulai dari membuka ruang kelas sekolah, membersihan ruang hingga halaman sekolah, dan terkadang membantu tugas-tugas pendidikan lainnya.

Seorang penjaga SD Negeri 2 Banjarejo, Sugiri mengatakan gaji yang diterimanya per bulan hanya Rp 350.000.

Baca juga: Susahnya Penjaga Sekolah di Blora Dapatkan Gaji Rp 1 Juta Per Bulan

"Ada juga honor yang minim itu Rp 100.000, Rp 200.000. itu menyedihkan banget," ucap Sugiri saat ditemui wartawan di tempatnya bekerja, Rabu (2/8/2023).

Pria yang sudah menjadi penjaga sekolah sejak tahun 2005 itu mengaku memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan. Termasuk siap siaga jika para guru membutuhkan bantuannya. 

"Kalau untuk makan sehari-hari tidak mencukupi. Padahal kegiatan rutinitas penjaga sekolah itu menyapu halaman, menjaga sekolah termasuk membersihkan kamar mandi, menyirami tanaman-tanaman, membuka pintu kelas tiap hari, menaikkan bendera," kata dia.

Bahkan pekerjaannya tersebut tak memiliki jam kerja. Selama 24 jam, Sugiri harus memastikan sekolah dalam keadaan aman. 

"Setelah anak selesai sekolah ya menutup pintu sekolah. Setelah itu ya menjaga keamanan sekolah sampai malam. Kalau penjaga sekolah kan 24 jam tugasnya. Dengan honor segitu ya jelas sangat tidak layak," terang dia.

Sehingga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, para penjaga sekolah itu juga mempunyai pekerjaan sampingan di luar jam sekolah.

Untuk memperjuangkan nasibnya sebagai penjaga sekolah, Sugiri dan kawan-kawan kemudian membentuk paguyuban penjaga sekolah dasar negeri se-kabupaten Blora. Dalam paguyuban tersebut Sugiri ditunjuk sebagai ketuanya.

Mereka juga sempat beberapa kali mendatangi kantor DPRD, kantor Pemkab, agar kesejahteraan para penjaga sekolah dapat segera dirasakan bersama-sama.

Baca juga: Perusahaan BUMN Ini Buka Lowongan Kerja Tanpa Syarat Ijazah, Gaji Setara UMK

Tak hanya melakukan audiensi di tingkat kabupaten, para penjaga sekolah ini juga sempat mendatangi kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), hingga ke Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) di Jakarta.

"Padahal keuangan enggak ada, kehidupan sehari-hari juga seperti ini, tidak layak. Tapi kami semangat untuk berjuang, agar penjaga sekolah diangkat PPPK seperti guru-guru," ujar dia.

Nasib serupa juga dialami oleh Suwarno, yang telah menjadi penjaga sekolah sejak tahun 2005. Pria 45 tahun tersebut mengaku hanya mendapatkan gaji dari sekolahan Rp 100.000 per bulan.

Baca juga: Tutupi Rp 4,8 Miliar Kerugian Negara, Gaji 2 Terdakwa Korupsi Samsat Kelapa Dua Dipotong

Selain itu, dirinya juga mendapatkan tambahan gaji dari Dinas Pendidikan (Disdik) senilai Rp 400 ribu yang tidak rutin cair tiap bulannya.

"Kadang yang dari dinas pendidikan itu cairnya 3 atau 4 bulan sekali," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/8/2033).

Makanya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ia bekerja serabutan di luar jam sekolah.

"Kemudian jualan es keliling, jualan mremo, untuk sehari-hari, itu di luar jam sekolah untuk mencukupi kebutuhan," terang penjaga sekolah di salah satu Kecamatan Todanan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com