Sistem Pelayaran Satu Pintu Disiapkan untuk Antisipasi Kecelakaan Kapal Wisata di Labuan Bajo

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Sejumlah otoritas berwenang di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), mempersiapkan sistem satu pintu atau one gate system untuk kapal wisata yang berlayar ke kawasan Taman Nasional Komodo (TNK). Hal ini sebagai langkah antisipasi terhadap aktivitas pelayaran yang tidak sesuai prosedur yang berujung pada kecelakaan laut.

Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina mengatakan, penerapan sistem satu pintu dibutuhkan untuk memastikan kapal wisata yang berlayar ke TN Komodo memenuhi persyaratan dan kelayakan.

Terlebih, Labuan Bajo merupakan daerah pariwisata super prioritas yang harus memberikan layanan prioritas, salah satunya mengutamakan keselamatan wisatawan.

Baca juga: BPOLBF Minta Kasus Kapal Wisata Tenggelam di TN Komodo Diusut Tuntas

Menurut Shana, sering ditemui adanya perbedaan data manifes penumpang pada kapal wisata yang mengalami kecelakaan laut. Selain itu, kapal berlayar tanpa memiliki izin.

"Harus satu pintu keberangkatan untuk memastikan semua kapal dan penumpang tertib sehingga adanya pengecekan detail sebelum kapal itu berangkat," kata Shana di Labuan Bajo, Senin (31/7/2023), seperti dikutip Antara.

Baca juga: Kapal Wisata Sering Tenggelam di TN Komodo, Bupati: Ada Niat Rusak Pariwisata Labuan Bajo

"Sistem ini untuk memastikan tidak ada lagi kecelakaan yang terjadi karena faktor kelalaian dari manusia," kata Shana.

Untuk kepentingan penerapan sistem satu pintu itu, pihak Pelabuhan Labuan Bajo sedang menyiapkan terminal khusus untuk kapal wisata. Nantinya, semua penumpang yang hendak berlayar harus check in terlebih dahulu.

Dengan begitu, penumpang pada kapal wisata bisa diketahui dengan pasti jumlahnya. Kapal yang berangkat berlayar juga bisa dipastikan telah memenuhi persyaratan keselamatan.

"Selama ini kan kita tahunya kapal mengambil penumpang dari hotel, dari dermaga mana, kali ini semua satu pintu di pelabuhan," jelas Shana.

Adapun otoritas berwenang yang terlibat dalam mempersiapkan sistem satu pintu itu yakni Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Labuan Bajo, BPOLBF, dan berbagai pihak lainnya.