KOMPAS.com - Vera (27), pengantin perempuan di Sumatera Selatan kabur dari sang suami, Sutanto (45) setelah 10 hari menikah.
Keduanya baru menikah pada Kamis (6/7/2023) dan Vera menghilang sejak Sabtu (15/7/2023).
Sutanto pun membuat laporan kehilang ke Polda Sumatera Selatan agar sang istri segera ditemukan.
Ternyata di balik kaburnya Vera ada kisah sedih keluarganya yang mengalami kesulitan ekonomoi. Hal tersebut diceritakan ibu kandung Vera, Cik Imah (53).
Baca juga: Teka-teki Hilangnya Istri yang Baru Menikah 10 Hari di Sumsel, Suami Lapor Polisi
Secara blak-blakan ia mengaku awalnya memberi restu kepada Vera untuk menikah pria yang usianya terpaut 19 tahun dengan harapan sang menantu bisa membantu perekonomian keluarga.
Cik Imah bercerita sehari-hari suaminya bekerja sebagai tukang bangunan. Sementar Sutanto yang menikahi anaknya adalah juragan bebek.
Namun Cik Imah mengatakan harapan tak sesuai dengan kenyataan.
Cek Imah mengatakan menantunya kerap bersikap tak sopan kepada mereka yang merupakan mertuanya.
"Dengan kami saja berani dia mulutnya, apalagi ke anak saya. Anak saya pasti ditekan terus di sana itu, bisa mati anak saya bahkan pas ke sini dia bawa koper, itu kopernya ngga boleh dilangkahi, dan itupun kami juga takut," kata Cik Imah saat ditemui di kediamannya di Desa Merah Mata, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Rabu (19/7/2023).
Menurut Cik Imah, Vera dan Sutanto saling mengenal dengan perantara keluarga.
Keluarga Vera ada yang tinggal di kawasan tempat tinggal Sutanto di Desa Srimulyo, Kecamatan Madang Suku II, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
Melihat latar belakang Sutanto yang seorang juragan bebek membuat keluarga Vera setuju dengan hubungan serius anaknya.
"Mikirnya Vera itu jika serius dengan dia, orang tua bisa terbantu, eh ngga taunya pelit makanya anak saya berlari," ujarnya.
"Anak saya itu takut dengan karakternya dia, dan kami baru tahu itu pas sudah menikah. Sebelumnya kami sama sekali tidak tahu soal itu karena jarang ngobrol," tambah dia.
Melihat anaknya yang ternyata tak bahagia setelah menikah, Cik Imah mengaku sering menangis memikirkan rumah tangga anaknya.
"Kalau tahu anak saya diperlakukan seperti itu, berarti anak saya itu terjebak. Bahkan pada saat di pernikahan pun ditekan-tekan dan sering di salahkan," bebernya.
"Dia masih mending kehilangan uang, sedangkan kami ini sudah kehilangan anak, kehilangan harga diri pula. Malah dia ngomong ada penipuan lah," tambah dia.
Baca juga: Baru Menikah 10 Hari, Pria di Sumsel Ditinggal Istri Kabur
"Mak ini ak Pera aku bnr2 idk glk lgi balek sm Santo dak ush susah mkerke ak bso jago diri mendeng aku bgwe jauh dri pada di pkso balek lg," tulis pesan Vera ke ibunya.
(Mak ini aku Vera, aku benar-benar tidak mau lagi kembali dengan Santo, ngga usah susah memikirkan aku bisa jaga diri. Mending aku bekerja jauh daripada di paksa balik lagi).
Vera juga mengirimkan pesan yang mengungkit perilaku sang suami yang tak menyenangkan kepadanya.
Belum sempat ibunya membalas, Vera kembali mengirim pesan pada pukul 17.18 yang mengatakan dia sudah bulat tidak mau balikan dengan Sutanto.
"Jadi intinya aku ngga akan mau lagi balik sama Santo," kata Cik Imah menirukan pesan sang putri.
Baca juga: Pria di Bali Tewas Gantung Diri, Diduga karena Istri Kabur Usai Bertengkar
Orangtua Vera pun membalas pesan tersebut pada 17.53 WIB dan ternyata kontak tersebut sudah tidak aktif lagi.
Sementara itu seseorang yang diduga Vera juga mengirim chat Whatsapp ke Sutanto terkait penegasan untuk tak kembali melanjutkan pernikahan.
"Ini aku pera dak usah kmu tunggu aku lagi krno aku idak bakal balek krmh dan dak idak glk lagi balek sm kmu.
(Ini aku pera (Vera), tidak usah kamu tunggu aku lagi karena aku tidak akan pulang ke rumah dan tidak mau lagi balik sama kamu)," ujar Vera dalam chat yang dikirim dengan menggunakan nomor baru ke Sutanto.
Pesan itu dikirim pada Minggu, 16 Juli 2023 pada pukul 17.15 WIB.