KOMPAS.com - Suparman dan istrinya Adnjana asal Nunukan, Kalimantan Utara menunaikan ibadah haji dengan merogoh kocek sampai ratusan juta rupiah.
Hal ini karena mereka berangkat ke Arab Saudi tanpa menunggu antrean puluhan tahun seperti para calon jemaah haji umumnya.
Sementara itu, kecelakaan mobil yang mengangkut rombongan perangkat Desa Pentur, Kecamatan Simu, Kabupaten Boyolali terjadi pada Sabtu, (15/7/2023).
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB di Jalan Semarang-Solo tepatnya Dukuh Krukeman RT 025, RW 003, Desa Ketaon, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.
Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com. Berikut ini lima berita populer Nusantara yang dirangkum pada Minggu (167/2023):
Baca juga: Jemaah Haji Asal Jabar yang Hilang Ditemukan Telah Wafat, Dishalatkan di Masjidil Haram
Suparman bercerita telah membayar Rp 628 juta ke salah satu agen travel agar bisa langsung berangkat. N
Namun, setiba di Arab Saudi, pasangan suami istri ini menemukan ada yang berbeda dengan visa mereka.
Berbeda dengan kebanyakan jemaah haji lainnya dari Indonesia, Suparman dan istri menggunakan visa amil.
Dia mengatakan, ada beberapa masalah yang dihadapi karena masuk dengan visa itu.
"Rombongan kami tidak menggunakan baju ihrom waktu itu, dan saat dicek petugas Saudi, visanya amil. Kena dam (denda) kami semua, sekitar Rp 2 juta-an per orang," kata Suparman saat ditemui Sabtu (15/7/2023).
Setelah urusan tersebut selesai, mereka akhirnya menuju hotel dan lanjut beribadah, layaknya jemaah haji lainnya.
Hanya saja, rombongan dari sejumlah kota lain seperti Nunukan, Jombang, Trenggalek, dan Kediri ini, tidak menempati tenda sebagaimana rombongan haji umumnya.
"Sempat kami menempati tenda, tapi diusir karena memang bukan tenda punya rombongan haji kami. Kami melakukan ibadah haji itu di jalanan. Alasnya cuma kardus, panasnya luar biasa, sampai berkali kali siram air mineral ke kepala," tuturnya.
Baca juga: Mobil Rombongan Perangkat Desa di Boyolali Alami Kecelakaan, 1 Meninggal, 3 Luka Berat
Kepala Desa (Kades) Pentur, Maskuryadi mengatakan, rombongan berangkat dari Desa Pentur untuk berwisata dalam rangka pisah sambut perangkat desa ke Umbul Pengging sekitar pukul 08.30 WIB.
Ada tiga kendaraan dalam rombongan. Satu mobil Isuzu Elf dan dua kendaraan pribadi. Rombongan berjalan dari arah barat ke timur (Semarang-Solo).