SIKKA, KOMPAS.com - Pencarian terhadap Tazkiel (32), nelayan asal Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang hilang di perairan Watumanuk, Sikka, belum membuahkan hasil, Rabu (12/7/2023). Pencarian terkendala gelombang tinggi.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere Supriyanto Ridwan mengatakan, 15 petugas SAR gabungan telah dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan operasi SAR.
Mereka dibagi menjadi tiga regu atau Search and Rescue Unit (SRU). Pencarian menggunakan Rigid Inflantable Boat (RIB) Basarnas, sea rider Lanal Maumere, dan speedboat Polairud, serta perahu keluarga korban.
Baca juga: Nelayan di Sikka Hilang Saat Melaut, Tim SAR Lakukan Pencarian
Operasi SAR dilaksanakan pada koordinat 8°26'6.83"S-122°2'40.04"E atau sekitar 17 nautical mile (NM) dari Pelabuhan Wuring, Kabupaten Sikka.
"Tim SAR gabungan melaksanakan pencarian sejak pukul 09.00 Wita, namun hingga pukul 17.00 Wita belum membuahkan hasil," ujar Supriyanto di Maumere, Rabu petang.
Baca juga: Harga Tomat di Sikka Anjlok hingga Rp 1.000 Per Kilogram, Petani Kecewa
Supriyanto mengungkapkan, operasi SAR hari pertama terkendala gelombang tinggi sekitar 1-2,5 meter serta angin kencang. Pencarian akan dilanjutkan besok, Kamis (13/7/2023).
"Pencarian akan dilanjutkan esok masih pada lokasi yang sama. Harapannya pada pencarian hari kedua korban bisa ditemukan," pungkasnya.
Sebelumnya, Tazkiel pergi melaut dengan perahu motor miliknya di sekitar perairan Watumanuk pada Senin (10/7/2023).
Seharusnya, korban sudah kembali melaut, Selasa (11/7/2023) pagi. Namun, hingga saat ini korban belum tiba di rumahnya.
Pihak keluarga telah berupaya mencari korban, namun belum membuahkan hasil. Keluarga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Basarnas Maumere.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.