Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Warga Banyuroto 17 Tahun Manfaatkan Kotoran Ternak Jadi Biogas, Hemat Jutaan Rupiah Gantikan Gas Elpiji

Kompas.com - 07/07/2023, 21:23 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Marwoto (62) merupakan warga Banyuroto, Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang telah memanfaatkan kotoran ternaknya menjadi biogas selama 17 tahun terakhir.

Biogas tersebut mampu menggantikan penggunaan kompor kayu atau pun elpiji.

Bahkan, berkat menggunakan biogas, Marwoto tak pernah merasakan ketergantungan terhadap penggunaan elpiji.

Kompas.com berkesempatan mengunjungi langsung rumah warga Banyuroto.

Baca juga: Kisah Anita, Sempat Diprediksi Usianya Hanya 25 Tahun, Kini Sukses Lahirkan 15 Buku

 

Desa itu terletak di lereng Merbabu, tepatnya Jalan Ketep-Kopeng KM 3. Sederet kebun strawberi dan lahan sayur mengelilingi jalanan desa itu.

Setibanya di lokasi pada pukul 11.00 WIB, langit masih diselimuti kabut pegunungan. Sesekali matahari menyingsingkan wajahnya menyapa kami.

Belum lama ini, desa tersebut menyabet penghargaan Desa Mandiri Energi (DME) Kategori Mapan.

Tak hanya itu, Desa Banyuroto juga menyandang gelar Desa Program Iklim (Proklim) Kategori Lestari. Peringkat tertinggi di bidangnya.

Dari total KK satu desa 1.488 KK, sebanyak 28 KK yang telah aktif memanfaatkan kotoran ternak menjadi biogas di rumahnya.

Marwoto merupakan salah satu warga yang memulai praktik baik tersebut sampai hari ini.

Petani yang juga peternak itu awalnya mengetahui inovasi pemanfaatan kotoran dari kelompok tani yang dia ikuti, Poktan Karya Makmur.

“Awalnya dulu saya ikut di balai desa ada Program Prima Tani. Kemudian Prima Tani mengajukan untuk ada biogas,” kata Marwoto, saat ditemui di rumahnya di RT 009 RW 009, pada Selasa (4/7/2023).

Dia menceritakan, sekitar tahun 2006 silam, warga setempat masih banyak menggunakan kayu bakar untuk menyalakan kompor.

Sehingga, keberadaan kayu terus berkurang karena digunakan memenuhi kebutuhan warga.

Sebagian berpindah menggunakan elpiji subsidi. Bersamaan dengan itu muncul inisiatif untuk memanfaatkan kotoran ternak menjadi biogas.

Sebab, di desa itu terdapat sekitar 1.000 sapi yang diternak warga.

Baca juga: Kisah Zaenuri, Berangkat Haji dari Demak Bareng Istri, Pulang Sendirian

“Tertarik mencoba karena ada pengiritan elpiji, terus limbah juga bisa dimanfaatkan lagi jadi kompos. Karena sebelumnya belum dimanfaatkan,” kata Marwoto.

Lelaki kelahiran 1961 itu mengajak Kompas.com menilik proses pengolahan kotoran sapi menjadi biogas. Di rumah bagian belakang, terdapat kandang sapi.

Ia memiliki tiga sapi ternak yang setiap harinya menghasilkan belasan kilogram kotoran padat dan cair.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata PGSI

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata PGSI

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

Regional
Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

Regional
Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com