Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Warga Banyuroto 17 Tahun Manfaatkan Kotoran Ternak Jadi Biogas, Hemat Jutaan Rupiah Gantikan Gas Elpiji

Kompas.com - 07/07/2023, 21:23 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Desa mandiri energi

Kepala Desa Banyuroto, Yanto menceritakan perjalanan desanya sejak 2006 hingga sekarang dapat menyabet prestadi sebagai Desa Mandiri Energi Kategori Mapan dan Kampung Program Iklim (Proklim) Kategori Lestari.

“Kami jadi DME sejak 2021, dulu peringkat masih 4, lalu pada 2023 masuk DME Kategori Mapan (tertinggi). Kalau desa proklim pada 2019 masuk kategori utama, kemudian pada 2022 naik level jadi kategori lestari,” kata Yanto.

Awalnya pada 2006 Kelompok Tani Karya Makmur berencana membuat laboratorium agribisnis.

Inisiatif penggunaan biogas itu muncul lantaran warga desa terus mengambil kayu bakar untuk menyalakan kompor setiap hari.

Mereka mengkhawatiran kondisi hutan dan pepohonan di sekitarnya. Lalu memulai pemasangan sejumlah biodigester di beberapa rumah warga.

“Di sini banyak potensi ternak, ada sekitar 1.000, selama ini cuma dipakai sebagai pupuk kendang. Padahal, kalau diolah jadi biogas, bisa jadi pengganti kayu bakar, kayu di hutan pun terjaga,” ungkap Yanto.

Dia mengatakan, warga yang kebanyakan memiliki hewan ternak itu sangat tertarik dengan instalasi biodigester untuk mengolah kotoran ternak menghasilkan biogas.

Namun, lantaran biaya yang relatif mahal, mereka mengurungkan niatnya.

“Sebenarnya masyarakat tertarik, tapi terkendala pembiayaan alat paling kecil itu sekitar Rp 10 juta-Rp 15 juta, jadi masih dikesampingkan,” tutur dia.

Baca juga: Taman Kyai Langgeng di Magelang: Wahana, Harga Tiket, dan Jam Buka

Padahal, dari segi ekonomi, menurutnya setiap KK dapat mengirit pemakaian sekitar empat tabung elpiji atau setara dengan Rp 100.000 bila memanfaatkan biogas.

Di samping itu, pemanfaatan kotoran ternak sebagai biogas itu juga menjadi bentuk tanggung jawab warga setempat lantaran telah menyebabkan timbulan gas metan dari kegiatan peternakan.

Sehingga program itu dinilai tepat bagi masyarakat untuk andil memperlambat pemanasan global dan terjadinya krisis iklim.

“Saat ini, ada tiga jenis instalasi biodigester. Paling kecil berukuran 4 m3 dapat dipakai meski hanya punya satu sapi, lalu sedang berukuran 9 m3 paling tidak 3-4 ekor sapi, dan paling besar 20 m3 butuh kotoran lebih dari 5 sapi,” ujar dia.

Sampai sekarang pihaknya telah memasang 18 unit yang tersebar di rumah warga di enam dusun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Kembalikan Formulir di PDI-P, 3 Pendaftar Penjaringan Pilkada Kabupaten Semarang Bertemu

Kembalikan Formulir di PDI-P, 3 Pendaftar Penjaringan Pilkada Kabupaten Semarang Bertemu

Regional
Sempat Tak Sadarkan Diri, Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur Sadar Usai Operasi Otak

Sempat Tak Sadarkan Diri, Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur Sadar Usai Operasi Otak

Regional
BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

Regional
Kepiluan Korban Banjir Lahar Dingin, Sawah dan Ladang Berubah Jadi Tumpukan Batu

Kepiluan Korban Banjir Lahar Dingin, Sawah dan Ladang Berubah Jadi Tumpukan Batu

Regional
Mayat Pria yang Ditemukan di Semarang Ternyata Sempat Dikeroyok hingga Tenggelam di Sungai

Mayat Pria yang Ditemukan di Semarang Ternyata Sempat Dikeroyok hingga Tenggelam di Sungai

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Tolak Dipimpin Kades Mantan Napi TPPO, Warga di Lombok Timur Segel Kantor Desa

Tolak Dipimpin Kades Mantan Napi TPPO, Warga di Lombok Timur Segel Kantor Desa

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Insentif Pajak, 235 Dokumen BPKD Aceh Barat Disita

Dugaan Korupsi Insentif Pajak, 235 Dokumen BPKD Aceh Barat Disita

Regional
Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Regional
Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com