Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Jokowi Tolong Sebelum Berhenti Jadi Presiden, Diurusin Warga Transmigran Nunukan, Belum Dikasih Lahan Usaha"

Kompas.com - 07/07/2023, 17:38 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Sebuah unggahan di media sosial yang menggambarkan ratap tangis dan jeritan kesedihan para transmigran di Satuan Pemukiman (SP 5) Sebakis, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menimbulkan keprihatinan.

Para transmigran asal Pulau Jawa dan Provinsi Banten, yang diberangkatkan secara resmi pada 2013 lalu, ternyata belum memiliki lahan garapan, baik lahan usaha (LU) ataupun lahan plasma, yang seharusnya menjadi hak mereka.

"Saya hanya sekadar memperlihatkan ada peristiwa yang menggugah kemanusiaan kita di sekitar tempat saya tinggal. Harapannya, nasib mereka diperhatikan dan para pemangku kebijakan yang mengirim mereka, segera bertanggung jawab terhadap kondisi mereka," ujar pemilik unggahan tersebut, Yudha Adjie, saat dikonfirmasi, pada Jumat (7/7/2023).

Yudha mengunggah kisah para transmigran itu di grup Facebook Peduli Nunukan. 

Baca juga: Kecanduan Masturbasi, Seorang Mahasiswa di Nunukan Ajak Ratusan Wanita VCS dan Dijadikan Koleksi

Sejumlah video yang diunggah Yudha Adjie, semua merupakan percakapan yang berisi keluhan dan harapan para transmigran SP 5 Sebakis, yang sudah lebih 10 tahun lamanya menanti pembagian lahan garapan.

Para transmigran tersebut semua menumpahkan kesedihan, kekecewaan, serta kemarahan mereka atas kondisi yang sama sekali di luar ekspektasi mereka, saat mendaftar sebagai transmigran.

"Banyak dari mereka yang hanya makan dengan daun ubi atau kangkung yang direbus. Dari mana mereka mendapat uang kalau tidak diberi lahan garapan," kata dia.

Yudha juga memvideokan kondisi rumah rumah transmigran di SP 5, yang sudah lapuk dan tidak layak.

Mayoritas isi video, adalah para wanita tua yang menangis dan berharap ada perbaikan nasib mereka yang sudah 10 tahun bertransmigrasi.

Mereka meluapkan kekecewaan dan menumpahkan kerinduan mereka terhadap keluarga di kampung halaman.

Pulang malu, tak pulang rindu. Kalimat tersebut, menjadi narasi dan alasan kuat untuk tetap menunggu hak mereka dengan terpaksa.

"Kita berharap ini viral dan didengar langsung Presiden kita Pak Jokowi. Beliaulah harapan kita saat ini," kata Yudha.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Regional
Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi Online Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta per Hari

Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi Online Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta per Hari

Regional
Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Regional
Belum ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Belum ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Regional
Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Regional
Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Regional
'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com