Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brimob yang Tertusuk Anak Panah Saat Penertiban Tangki Seribu Batam Sudah Membaik

Kompas.com - 07/07/2023, 16:43 WIB
Hadi Maulana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com– Kondisi kesehatan Brigadir Toto Herianto, anggota Brimob Kepolisian Daerah (Polda) Kepulauan Riau (Kepri) yang terluka akibat tertusuk anak panah saat penertiban rumah liar (Ruli) di kawasan Tangki Seribu pada Rabu (5/7/2023) terus membaik.

“Alhamdulillah hingga hari ini, kondisi Brigadir Toto Herianto yang tertusuk anak panah saat penertiban Ruli di kawasan Tangki Seribu terus membaik,” kata Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto, Jumat (7/7/2023).

Nugroho mengatakan, sudah membesuk Brigadir Toto Herianto di RS Bhayangkara untuk memberikan dukungan moral.

Baca juga: Warga Tangki Seribu Batam Ungkap Alasan Bertahan dan Melawan Penggusuran

Nugroho juga memberikan tali asih kepada Brigadir Toto dan keluarganya. 

“Mudah-mudahan apa yang kami lakukan dalam rangka penegakan hukum adalah untuk kepentingan masyarakat, serta membantu pembangunan Batam,” terang Nugroho.

Lebih jauh Nugroho kecewa dan menyesalkan adanya tindakan penyerangan aparat. Dia berharap kejadian ini tidak terulang kembali.

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Kepulauan Riau Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, penertiban bangunan liar di kawasan Tangki Seribu dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerataan pembangunan yang dilakukan oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam.

Baca juga: Anggota Brimob Terkena Anak Panah Saat Amankan Penggusuran di Batam

Pada dialog yang dilakukan pada 7 Maret 2023, PT. Batamas Indah Permai telah menawarkan solusi relokasi kepada warga di kawasan Punggur.

Bahkan dari 500 kepala keluarga (KK) yang terlibat, 450 KK di antaranya menunjukkan kesediaan untuk direlokasi. Sementara itu, 50 KK lainnya tetap bertahan dan menolak tawaran tersebut.

Sebagai respons terhadap penolakan ini, Tim Terpadu memberikan surat peringatan pertama pada 10 Maret 2023, surat peringatan kedua pada 20 Maret 2023, dan surat peringatan ketiga pada 8 Juni 2023 kepada warga yang menolak relokasi.

Semua tahapan ini telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Maka semua tahapan sudah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hingga pada hari Rabu dilakukan upaya penertiban oleh tim terpadu. Tindakan ini merupakan bagian dari upaya untuk menegakkan aturan, menjaga ketertiban serta menjamin keadilan dalam penggunaan lahan dan pembangunan di Batam,” jelas Jansen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com