Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Banjarbaru Kalsel Tangkap Pelaku Pembakaran Lahan Penyebab Karhutla

Kompas.com - 28/06/2023, 16:13 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Khairina

Tim Redaksi

BANJARBARU, KOMPAS.com - Petugas kepolisian dari Polres Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) menangkap seorang pria pelaku pembakaran lahan.

Pelaku berinisial S ditangkap setelah petugas melakukan serangkaian penyelidikan atas kebakaran lahan yang terjadi di Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru.

Kapolres Banjarbaru AKBP Dody Harza Kusumah mengatakan, pelaku S sebelumnya melakukan pembersihan lahan yang baru dibelinya.

"Pelaku berinisial S sebelumnya melakukan pembersihan lahan kavling miliknya dengan mengumpulkan rumput dan ranting yang ada di lahannya untuk kemudian dibakar," ujar Dody dalam keterangannya yang diterima, Rabu (28/6/2023).

Baca juga: Pemadaman Karhutla di Banjarbaru Fokus di Sekitar Kawasan Bandara Syamsudin Noor

Setelah membersihkan lahan miliknya dengan cara dibakar, pelaku S meninggalkannya. Api kemudian membesar dan menjalar ke lahan lainnya tanpa bisa lagi di kendalikan.

Karena api yang semakin merembet, warga sekitar kemudian panik dan berusaha memadamkan api, namun telat. Api terlanjur sulit dipadamkan.

"Masyarakat setempat mengupayakan pemadaman api yang dibakar oleh pelaku S namun api keburu merembet luas," ungkap Dody.

Baca juga: Diduga Sengaja Dibakar, Polda Kalsel Selidiki Penyebab Karhutla di Banjarbaru

Karena perbuatannya menyebabkan kebakaran lahan, pelaku S akhirnya ditangkap dan sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Pelaku S akan dikenakan Pasal 187 KUHP dengan ancaman kurungan 12 tahun penjara.


Sebelumnya diberitakan, titik api di Banjarbaru, Kalsel mulai bermunculan. Hal tersebut memaksa Pemprov Kalsel menetapkan status siaga darurat karhutla.

Salah satu daerah yang paling parah terdampak karhutla adalah Banjarbaru yang merupakan ibu kota Provinsi Kalsel.

Untuk mengantisipasi karhutla yang terus meluas, BPBD Banjarbaru telah meminta heli water boombing untuk proses pemadaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com