Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusak akibat Kericuhan di Tamansiswa, Kursi Ki Hadjar Dewantara Ini Pernah Diduduki Presiden Soekarno dan PM India

Kompas.com - 07/06/2023, 13:26 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kursi bersejarah milik Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara mengalami kerusakan usai kericuhan di Jalan Tamansiswa.

Kepala Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya, Ki Murwanto menceritakan, kursi yang rusak tersebut, dulunya milik Ki Hadjar Dewantara. Dulu kursi teras ini digunakan untuk menjamu tokoh nasional maupun internasional.

"Banyak tokoh-tokoh besar yang dulu pernah duduk di situ ya Pak Karno, Pak Hatta, Jenderal Sudirman, yang dari luar ya (Perdana Menteri India) Jawaharlal Nehru, kemudian (penyair India) Rabindranath Tagore itu udah pernah di situ semua," ujarnya saat dihubungi, Rabu (7/6/2023).

Ki Murwanto menambahkan saat kericuhan kursi bersejarah itu terlempar jauh dari tempatnya. Hal tersebut mengakibatkan beberapa bagian kursi terlepas.

Baca juga: Saat Kursi yang Pernah Diduduki Ki Hadjar Dewantoro Jadi Saksi Bisu Bentrokan di Tamansiswa Yogyakarta...

Selain kursi, pintu bagian belakang museum juga rusak. Bentuk pintu belakang museum berbeda dengan pintu pada umumnya. Hal tersebut lantaran pintu ini dibagi menjadi dua bagian atas dan bawah. Pintu berwana coklat bagian bawahnya terlepas dari engsel pintu.

"Ya cuma kerusakan kecil itu di kursi Ki Hajar yang terlempar jauh. Pintu belakang jebol, bukan jebol sih cuma lepas dari engsel tepatnya," kata dia.

Ki Murwanto menambahkan usai kericuhan pihaknya telah bertemu dengan Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk membahas perbaikan. Menurut Ki Murwanto pihak Polda DIY yang bertanggung jawab atas kerusakan yang dialami oleh Museum Tamansiswa ini.

"Karena force major itu walaupun kemarin secara pertemuan dengan Kapolda, Pak Suwondo mengatakan nanti karena beliau yang membuka pintu gerbang, maka beliau secara institusi yang bertanggungjawab," ucap dia.

Pihaknya bersama instansi terkait lainnya telah melakukan pembahasan kerusakan ini dan hasilnya sudah dikirim ke Polda DIY.

"Tadi sudah kita laporkan juga ke Kapolda itu (kerusakan)," imbuhnya.

Sekarang kerusakan-kerusakan tersebut sudah ditangani oleh pihak Museum. Selain itu mulai hari ini Museum Tamansiswa sudah dibuka untuk umum.

"Sudah kita tangani yang kerusakan-kerusakan kecil itu. Sudah kita tangani oleh majelis luhur, kita sudah melaporkan ke pihak kepolisian," kata dia.

Sebelumnya, Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Irjen Pol Suwondo Nainggolan melakukan kunjungan ke Yayasan Perguruan Persatuan Tamansiswa Yogyakarta terkait kerusuhan yang terjadi antara kelompok PSHT dan kelompok Brajamusti PSIM Yogyakarta.

Dalam kunjungannya ini Kapolda meminta maaf telah menggunakan fasilitas milik Tamansiswa berupa gedung atau aula untuk evakuasi.

Baca juga: Kapolda DIY Minta Maaf ke Yayasan Tamansiswa

"Kapolda DIY meminta maaf telah menggunakan fasilitas, gedung atau aula yayasan untuk mengevakuasi kelompok tersebut. Hal ini sebagai tindakan Kepolisian untuk menciptakan kamtibmas dan mencegah adanya korban sebelum dievakuasi ke Mapolda DIY," jelas Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja dalam keterangan tertulis, Senin (5/6/2023).

Timbul menambahkan jika terjadi kerusakan atas tindakan yang diambil maka Kepolisian siap bertanggung jawab.

"Apabila hal tersebut menimbulkan adanya kerusakan maka merupakan tanggung jawab dari Polda DIY," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com