KOMPAS.com - Semburan lumpur muncul di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Senin (8/5/2023).
Peristiwa itu terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Amaliyah, Desa Wajok Hilir, Kecamatan Jungkat, Mempawah.
Pengasuh Ponpes Nurul Amaliyah Mualim Waheed mengatakan, kemunculan semburan lumpur bermula dari pembuatan sumur bor di belakang ruang laboratorium pondok.
Pembuatan sumur bor ini dimaksudkan untuk kebutuhan air bersih santri dan santriwati.
“Setelah dilakukan pengeboran sumur, tepatnya di kedalaman 40 meter, terjadi ledakan disertai percikan api, kemudian terjadi semburan lumpur dan pasir,” ujarnya, Senin.
Salah satu santri, Amin (14), menuturkan, siang itu dirinya bersama santri lain tengah istirahat. Tiba-tiba, Amin dan santri lainnya merasakan getaran.
"Pas tadi nyembur itu sempat juga terasa guncangan, kayak gempa," ucapnya, dikutip dari Tribun Pontianak.
Setelah mengetahui ada semburan lumpur, Amin dan teman-temannya bergegas ke laboratorium untuk membantu mengeluarkan berbagai barang agar tidak rusak terkena semburan lumpur.
Baca juga: Semburan Lumpur Panas di Mempawah Kalbar, Disertai Ledakan dan Percikan Api
Pascakejadian, muncul lubang besar dengan kedalaman 2 meter dan diameter sekitar 5 meter di lokasi semburan.
Mualim Waheed menjelaskan, akibat semburan lumpur ini, terdapat kerusakan di salah satu bangunan.
“Akibat dari semburan itu terjadi kerusakan pada bagian dinding dan kaki atap di salah satu bangunan di ponpes,” ungkapnya.
Ia menerangkan, usai munculnya semburan lumpur, pembuatan sumur dihentikan sementara.
“Langkah yang kami ambil yakni terutama untuk keselamatan masyarakat setempat. Di mana kami mengimbau agar masyarakat untuk tidak berada di sekitar lokasi, guna mengantisipasi adanya semburan susulan,” tuturnya.
Dia memastikan bahwa peristiwa semburan lumpur ini tidak menyebabkan adanya korban jiwa.
Baca juga: Semburan Lumpur Panas di Mempawah, BPBD Kalbar: Cek Potensi Gas Alam