Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Pemudik Mulai Berdatangan di Terminal Mangkang Semarang

Kompas.com - 18/04/2023, 15:59 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ribuan pemudik sudah mulai berdatangan di Terminal Tipe Mangkang, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Hingga saat ini sudah ada 3197 pemudik yang tiba. 

Kepala Terminal Tipe Mangkang Semarang Reno Adi Pribadi mengatakan, sejak 14 April 2023 pemudik sudah mulai berdatangan. Sampai saat ini jumlahnya semakin meningkat. 

"Sekarang sudah mencapai 3197 pemudik yang tiba di Terminal Mangkang," jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa (18/4/2023). 

Baca juga: Meningkat 5 Persen, Arus Mudik di Simpang Ajibarang Banyumas Masih Lancar

Dia menjelaskan, jumlah pemudik yang bertambah membuat bus yang tiba di Terminal Mangkang mulai menumpuk sejak Senin (17/4) sore. 

"Ini jumlahnya terus meningkat," kata dia. 

Saat ini, dia sudah melakukan upaya agar penumpukan di Terminal Mangkang bisa teratasi dan mengurangi jumlah penumpukan bus yang datang.   

"Petugas selalu stand by 24 jam," tambah Reno. 

Baca juga: Pengamanan Arus Mudik dan Hari Raya Idul Fitri, Polda Kalsel Kerahkan 2.238 Personel Gabungan

Menurutnya, luas Terminal Mangkang cukup lebar sehingga kedatangan ribuan penumpang tidak sampai meluber ke jalan raya. 

"Arena Terminal Mangkang sangat luas," ujar Reno. 

Dia memperkirakan keramaian di terminalnya akan berlangsung hingga H-1 Lebaran Idul Fitri. Data yang dia terima, jumlah pemudik tahun ini akan meningkat. 

"Kita perkirakan 10 persen peningkatan penumpang," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Regional
Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Regional
El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

Regional
Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com