LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Meskipun sudah diresmikan oleh Presiden Jokowi, Jalan Golo Mori-Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, masih menyisakan soal.
Hingga kini, puluhan miliar upah buruh belum dibayar oleh PT Wijaya Karya (Wika) sebagai kontraktor utama pembangunan jalan tersebut.
Karena itu, ribuan buruh akan memblokir jalan Golo Mori-Labuan Bajo, tempat penyelenggaraan KTT ASEAN 2023.
Even Jehadun, salah seorang karyawan CV JH Group, salah satu kontraktor rekanan PT Wika, mengaku belum menerima upah sejak Januari hingga Apri 2023, padahal sudah bekerja sejak 2022 silam.
Baca juga: Rumah Telur Kemenparekraf di Labuan Bajo Rusak, Wisawatan Ogah Menginap
"Sampai saat ini kami belum terima gaji, karena ulah dari PT Wika ini yang tidak membayar material yang perusahaan tempat saya bekerja belum dibayarkan," ungkap Even di Labuan Bajo, Rabu (12/04/2023)
"Yang menyedihkan itu, istri dan anak saya selalu bertanya, tetapi saya selalu beralasan uang kami belum cair dari bos," ungkapnya.
Even menyebutkan, selain dirinya, terdapat pula 40 para pekerja lainnya yang bernasib sama. Mereka belum mendapatkan gaji sejak bulan Januari 2023 lalu.
Selain perusahaan tempatnya bekerja, ia menyebutkan para pekerja dari perusahaan lainnya yang menjadi rekanan PT Wika juga belum mendapatkan gaji.
Meski sudah berusaha meminta kepada atasannya, namun ia menyebutkan atasannya beralasan PT Wika belum membayar jasa perusahaan mereka.
"Selain dari perusahaan kami, banyak juga pekerja dari perusahaan lain yang belum terima gaji. Itu dari bulan Januari sampai sekarang. Sudah beberapa kali minta ke bos, tapi ternyata bos bilang dari PT Wika itu belum bayar. Kami bingung sudah mau minta ke mana. Anak istri main tanya terus di rumah" ujar dia.
Even meminta perhatian dari Presiden Jokowi untuk memperhatikan hak dari para pekerja yang telah menguras keringat dalam mengerjakan proyek tersebut.
Para pekerja bersama Lembaga Pemantau Keuangan Negara (PKN) Kabupaten Manggarai Barat akan melakukan aksi demonstrasi menutup akses jalan menuju Golo Mori dari Labuan Bajo.
"Rencana aksi kita lakukan dari hari Senin sampai hari Rabu (17-19 April 2023) dengan menghadirkan masa 1.000 orang. Kita akan boikot akses ke Golo Mori," ancam Ketua PKN Mabar, Lorens Logam, di Labuan Bajo, Rabu pagi.
Ia menyebut PT Wika merupakan pelaksana proyek pembangunan akses jalan sejauh 25 kilometer tersebut dengan total anggaran yang bersumber dari keuangan negara mencapai Rp 481 miliar.
Proses pembangunan jalan yang dimulai sejak bulan April 2022 lalu ini terbagi menjadi 5 segmen, yaitu Labuan Bajo Simpang Nalis sepanjang 6,15 km, Simpang Nalis - Simpang Kenari sepanjang 6,50 km, Simpang Kenari - Warloka sepanjang 5,10 km, Warloka Tanamori sepanjang 4,25 km, dan peningkatan jalan menuju Desa Golo Mori sepanjang 3 km.
Baca juga: Ketiadaan Listrik dan Sulitnya Sinyal di Golo Mori Labuan Bajo, Lokasi KTT ASEAN