Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warga Jepara Kaget Namanya Lenyap sebagai Penerima Bansos, hanya Tersisa 26 Orang

Kompas.com - 06/04/2023, 21:09 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

JEPARA, KOMPAS.com - Ribuan warga Desa Dongos, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, kaget bukan kepalang mengetahui identitas mereka dihapus dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial (Bansos), dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.

Mereka yang geram bahkan sempat menggeruduk Kantor Desa Dongos pada Rabu (5/4/2023).

Sekda Kabupaten Jepara, Edy Sujatmiko menyampaikan, penghapusan sekitar 1.000 warga kurang mampu penerima bansos itu terungkap pada awal April ini saat tahapan verifikasi rencana penyaluran PKH dan BPNT triwulan pertama tahun 2023.

Baca juga: Selidiki Penyelewengan Bansos di Cirebon, Polisi Periksa 900 Warga Penerima

Tanpa konfirmasi serta musyawarah desa, kata Edy, mendadak nama seribuan orang penerima bansos itu lenyap dari DTKS dan hanya tersisa puluhan orang.

"Sebanyak 1.100 orang penerima bansos dicoret dan tinggal 26 orang. Hanya operator Kantor Desa Dongos bagian perangkat desa yang bisa menghapusnya. Apakah sudah sesuai prosedur masih kita telusuri," terang Edy saat dihubungi melalui ponsel, Kamis (6/4/2023).

Untuk menindaklanjuti kegaduhan tersebut, menurut Edy, Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermasdes) Jepara sudah diterjunkan untuk melakukan kroscek.

"Memang ada yang meninggal dunia dan pindah tempat, namun kalau sampai ribuan harus dipastikan kebenarannya. Jika masih layak menerima bansos saya minta dikembalikan haknya," tegas Edy.

Camat Kedung Tri Wijatmiko menilai, ada kejanggalan dalam pencoretan penerima bansos yang tercatat di data induk hingga mencapai 1.100 orang.

Wijatmiko menduga ada unsur kesengajaan petugas operator Kantor Desa Dongos.

Merujuk data Kantor Desa Dongos, dari total 8.000 warga di sana, sekitar 1.200 orang merupakan penerima manfaat bansos.

"Ini jelas tidak lazim. Kalau cuma ratusan orang yang dihapus mungkin bisa saja, ini ribuan orang lho? Ini operator desanya bagaimana? Soalnya kami memang tidak dilibatkan," kata Wijatmiko.

Sementara itu, Kepala Dinsospermasdes Jepara Edy Marwoto menyebut sudah menginstruksikan verifikasi ulang untuk pendataan 1.100 warga yang sebelumnya terdaftar sebagai penerima bansos di Desa Dongos.

"Kami dampingi untuk kroscek kembali. Ternyata banyak yang masih layak mendapatkan bantuan tapi dicoret. Belum bisa kami sampaikan, masih didata. Pastinya jika ada pelanggaran kami tindaklanjuti," pungkas Edy.

Baca juga: Kepala Kantor Pos Korupsi Gaji Ke-13 Pensiunan hingga Bantuan Tunai untuk Trading Kripto

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com