Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian Korban Longsor Serasan Natuna Diperpanjang 3 Hari

Kompas.com - 13/03/2023, 17:57 WIB
Hadi Maulana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

NATUNA, KOMPAS.com - Pencarian korban longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) diperpanjang tiga hari.

Seharusnya, masa tanggap darurat yang ditetapkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI berakhir hari ini, Senin (13/3/2023). Dengan perpanjangan tersebut, pencarian akan berlangsung hingga Rabu (15/3/2023). 

"Hasil rapat malam tadi, alhamdulillah masa pencarian diperpanjang hingga tiga hari ke depan, yakni sampai Rabu (15/3/2023)," kata Bupati Natuna Wan Siswandi kepada Kompas.com melalui telepon, Senin (13/3/2023).

Baca juga: Korban Tewas Longsor di Serasan Natuna Jadi 46 Orang, Hari Ini Terakhir Pencarian

Wan Siswandi menjelaskan, perpanjangan juga tidak serta merta akan terhenti di Rabu (15/3/2023) mendatang. Sebab masa pencarian bisa saja kembali diperpanjang ke tahap kedua selama tiga hari ke depan hingga Sabtu (18/3/2023). 

"Dalam tiga hari ini akan ada evaluasi, berapa persentase peluang korban ditemukan. Sehingga kami berharap proses ini dapat berjalan dengan lancar dan korban yang masih hilang dapat ditemukan seluruhnya," jelas Wan Siswandi.

"Jika selama pencarian tahap kedua ini tidak ada lagi korban yang hilang ditemukan, maka tidak ada pencarian tahap kedua. Namun jika tahap pertama tim menemukan korban yang hilang, maka akan dilakukan penambahan masa pencarian tahap kedua," tambah Wan. 

Baca juga: 30 Rumah Hilang Tertimbun Longsor di Natuna, BNPB Sebut 100 KK Bakal Direlokasi

Wan Siswandi mengungkapkan, penambahan waktu pencarian ini diputuskan setelah pendekatan dengan tokoh masyarakat dan keluarga. 

"Kami sangat berterimakasih kepada seluruh pihak yang tergabung dalam tim SAR gabungan yang sudah bekerja semaksimal mungkin. Kami berharap dengan adanya perpanjangan masa tanggap darurat, kami dapat memaksimalkan pencarian," ungkap Wan Siswandi.

Dalam masa perpanjang ini, langkah berikutnya yang paling penting adalah validasi data, baik korban meninggal maupun korban terdampak.

Ini penting dilakukan agar korban korban bencana mendapatkan haknya. 

Terkait relokasi, sebanyak 147 rumah akan direlokasi di luar zona merah. Selain rumah, ada mushala dan sekolah. 

"Saat ini kementerian PUPR sedang melakukan pemetaan terkait rencana pembangunan ini dan mudah-mudahan bisa cepat terealisasi," papar Wan Siswandi.

Wan Siswandi juga mengungkapkan, selama pencarian ini berlangsung, dirinya beserta Wakil Bupati akan tetap berada di Pulau Serasan untuk memantau langsung.

"Untuk penanganan di pemerintahan, saat ini ditangani langsung oleh Pak Sekda," pungkas Wan Siswandi.

Hingga kini, berdasarkan update data pencarian per 12 Maret 2023 pukul 20.00 WIB, korban meninggal menjadi 46 orang dan korban yang masih dinyatakan hilang 8 orang.

Dari 46 jenazah tersebut, satu jenazah belum berhasil diidentifikasi oleh tim DVI Polri, sehingga yang sudah teridentifikasi baru 45 jenazah.

Jenazah yang belum teridentifikasi berjenis kelamin perempuan, sehingga jenazah yang sudah ditemukan terdiri dari 22 perempuan dan 24 laki-laki.

Sedangkan korban yang masih dalam pencarian, empat perempuan dan lima laki-laki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com