NATUNA, KOMPAS.com–Pencarian korban longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), terus berlangsung.
Hari ini, Senin (13/3/2023), merupakan hari terakhir tanggap darurat yang ditetapkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI.
Juru Bicara Tim Gabungan Tanggap Bencana Kecamatan Serasan dan Kecamatan Serasan Timur Patli Muhammad mengatakan, berdasarkan update data pencarian per 12 Maret 2023 pukul 20.00 WIB, korban meninggal menjadi 46 orang dan korban yang masih dinyatakan hilang menjadi delapan orang.
"Sudah 46 korban yang berhasil ditemukan, meski dalam kondisi meninggal dunia. Dan yang masih dinyatakan hilang tinggal sembilan orang," kata Patli kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin (13/3/2023).
Baca juga: Pelni Group Kirim Bantuan untuk Korban Longsor di Natuna, Ada Kasur Lipat hingga Jas Hujan
Dari 46 jenazah tersebut, satu jenazah belum berhasil diidentifikasi oleh tim DVI Polri, sehingga yang sudah teridentifikasi baru 45 jenazah.
"Jenazah yang belum teridentifikasi berjenis kelamin perempuan," ungkap Patli.
Jenazah yang sudah ditemukan terdiri dari 22 perempuan dan 24 laki-laki.
Sedangkan korban yang masih dinyatakan hilang atau dalam pencarian, empat perempuan dan lima laki-laki.
Untuk jumlah korban luka berat, saat ini berjumlah empat orang, tiga dirawat di rumah sakit yang ada di Kalimantan Barat dan satu korban di RSUD Ranai, Kabupaten Natuna, Kepri.
Sementara rumah yang terdampak bertambah 100 rumah dari yang sebelumnya berjumlah 30 rumah.
Begitu juga dengan warga yang berada di pengungsian, Patli mengaku mengalami penambahan, tapi kondisi mereka hingga saat ini dalam keadaan sehat, bahkan bantuan sembako juga tersalurkan merata kepada warga terdampak.
Baca juga: 2 Jenazah Ditemukan, Korban Meninggal Longsor Natuna Menjadi 32 Orang
Total warga terdampak yang mengungsi menjadi 2.240 korban yang tersebar di pengungsian PLBN 436 orang, pengungsian Desa Payak 605 orang, pengungsian Batu Berian 136 orang, pengungsian di SMAN 1 Serasan 238 orang, pengungsian Pelimpak 432 orang dan pengungsian Airnusa 393 orang.
“Jadi total korban yang mengungsi menjadi 2.240 orang dari sebelumnya 1.863 orang," terang Patli.
“Data tersebut berdasarkan hasil perhimpunan data dan pencarian di hari keenam, Sabtu (11/3/2023) dan akan di update secara berkala,” tambah Patli mengakhiri.