Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN Klaim Turunkan Kawasan Rawan Narkotika Jadi 6.000, Daerah Pertambangan Jadi Prioritas

Kompas.com - 06/02/2023, 20:35 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengeklaim telah berhasil menurunkan angka kawasan rawan peredaran narkotika dari sekitar 8.000, menjadi 6.000 kawasan di seluruh Indonesia.

Kepala BNN RI, Petrus Reinhard Golose menyebutkan kawasan pertambangan saat ini menjadi prioritas penanganan karena banyak ditemukan pengguna narkotika. Selain itu, kawasan wisata juga dianggap berpotensi besar menjadi tempat penyalahgunaan narkotika.

"(kawasan rawan peredaran narkotika) kita turun sekitar 2.000, dari 8.000 menjadi 6.000 sekian," sebut Golose, usai kegiatan Musyawarah Perencanaan BNN RI tahun 2023 di Hotel Artos Magelang, Jawa Tengah, Senin (6/2/2-23).

Baca juga: Karena Narkoba dan Desersi, 2 Orang Polisi di Gorontalo Dipecat

"Yang jadi prioritas kita ada daerah pertambangan yang banyak pengguna. Tetapi setelah dibuka, tempat wisata jadi perhatian kita. Tentu, yang wisatanya tetap didukung tetapi tempat-tempat yang akan jadi penyalahgunaan narkoba," lanjut Golose.

BNN juga mencatat, tempat penggunakan narkotika telah bergeser sejak pandemi Covid-19.

Sebelum pandemi kasus penggunaan narkoba lebih banyak dilakukan pengguna di rumah kosong, apartemen dan tempat tinggal, tapi setelah pandemi cenderung di tempat-tempat hiburan.

"Kalau tempat penggunaan, kalau waktu pandemi Covid-19 dari hasil survei yang kita lakukan akan dividen by base di rumah kosong, apartemen, tempat tinggal. Sekarang sudah ada kecenderungan di tempat-tempat hiburan, dulu Covid-19 belum ada. Ini yang harus diantisipasi, antisipasinya, dengan pencegahan," papar Golose.

Golose menambahkan, hampir setiap pekan ditemukan narkoba jenis baru. Di dunia tercatat ada 1.150 jenis narkoba, banyak di antaranya terdeteksi di Indonesia termasuk tembakau Gorilla.

"Yang beredar di Indonesia ada 91 (jenis narkoba), ada sekitar 9 yang belum masuk undang-undang. Paling banyak demand (permintaa) adalah sabu-sabu," sebut Golose.

Baca juga: 2 Oknum TNI Ditangkap karena Bawa Narkoba 20 Kg, Pangdam Tanjungpura Tuntut Pelaku Dihukum Mati

Lebih lanjut, tahun 2021 BNN berhasil menangkap sekitar 3,3 ton mentamentamin atau sabu-sabu. Kemudian, pada tahun 2022 BNN mengamankan sebanyak 1,902 ton dari seluruh Indonesia.

"Kategori yang berbahaya yang sekarang itu adalah masalah sabu. Yang berasal dari golden triangle (Thailand, Laos, dan Myanmar), sehingga kita perlu untuk melakukan kerjasama," ungkap Golose.

"Lalu bicara tentang cannabis (Ganja) itu juga banyak kita musnahkan lahan Ganja. Kemudian, penangkapan ber ton-ton. Itu ada rangenya kalau dihitung kita berhasil menyelamatkan 1,2 juta calon pengguna. Prevelensi itu 3,36 juta itu, ukuran 1 kali pakai narkotika selama satu tahun," paparnya.

Baca juga: Pesan Sabu ke Pensiunan ASN, Anggota DPRD Pekalongan Ditangkap BNN Batang

Golose berujar pencapaian ini menjadi merupakan hasil kerjasama yang baik antara BNN yang tersebar di Kabupaten/Kota di Indonesia dan stakeholder setempat. Ini menjadi catatan baik bagi BNN RI saat ini.

Melalui Musyawarah Perencanaan BNN se-Indonesia ini pihaknya ingin menyamakan persepsi bahwa core bisnis BNN bukan hanya menangkap orang tapi bagaimana menyelerasakan kegiatan pencegahan pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi dengan penggunaan anggaran yang benar, tepat sasaran dan direncanakan dengan baik.

"Tetapi lebih penting lagi, bahwa kami BNN RI menggelorakan, apalagi dengan program saya tahun 2023. Yakni, akselerasi perang terhadap narkotika 'war of drugs'," tegas Golose.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com