Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disegel dan Digembok hingga Pasien Bingung Cari Tempat Berobat, Pelayanan Puskesmas Pasangkayu Dipindahkan

Kompas.com - 25/01/2023, 09:39 WIB
Junaedi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PASANGKAYU, KOMPAS.com – Puskesmas Pasangkayu, Sulawesi Barat, harus memindahkan lokasi pelayanan setelah gedung tempat mereka biasa beraktivitas disegel dan digembok. Membuat masyarakat setempat kesusahan mencari tempat berobat.

Pelayanan pun terpaksa direlokasi ke Puskesmas Tanjung Rabia, salah satu lokasi terdekat dari Puskesmas Pasangkayu. Namun, pihak puskesmas hanya bisa memberikan pelayanan dasar.

Relokasi ini akan berjalan sambil menunggu negosiasi pemerintah daerah dengan warga yang mengeklaim sebagai pemilik lahan.

Baca juga: Sekolah Alam Gaharu Digembok Paksa Sekelompok Orang, Kapolresta Bandung: Tidak Akan Terulang

Kepala Puskesmas Pasangkayu, Fatmawati MKes menjelaskan, layanan seperti pemeriksaan USG, pemeriksaan laboratorium tak bisa karena mereka tidak bisa merelokasi peralatan mereka ke Puskesmas Tanjung Rabia.

“Untuk sementara pelayanan kita relokasi ke Puskemas Tanjung Rabia, namun hanya pelayanan dasar karena kita tak bisa merelokasi semua peralatan ke tempat yang baru,” jelas Fatmawati.

Menyikapi polemik ini, Kepala Dinas Kesehatan Pasangkayu, Samhari menjelaskan pihaknya telah mengelar pertemuan dengan pihak puskemas, termasuk dokter dan perawat untuk membicarakan bagaimana pelayanan kesehatan tetap berjalan meski gedungnya ditutup.

“Kita sudah sepakat dengan manajemen Puskesmas Pasangkayu untuk merelokasi sementara pelayanan dasar kesehatan ke Puskesmas Tanjung Rabia, sambil menunggu hasil negosiasi pemerintah daerah dan warga yang menyegel puskesmas,” jelas Samhari.

Samhari berharap, negosiasi pemerintah daerah dengan warga yang mengeklaim sebagai pemilik lahan bisa segera menemukan solusi terbaik dan cepat, agar pelayanan kesehatan di Puskesmas Pasangkayu tidak terbengkalai.

Polemik penutupan puskesmas terdapat di Pasangkayu ini sendiri adalah yang kesekian kalinya terjadi, sejak dua tahun terakhir.

Warga mengeklaim pihak pemerintah, dalam hal in bupati Pasangkayu sudah berulang kali berjanji akan menyelesaikan tanggung jawab mereka memberikan ganti rugi lahan milik warga yang dialihfungsikan menjadi Puskesmas Pasangkayu, namun hingga kini ganti rugi yang dijanjikan tak kunjung dibayarkan.

Warga beralasan terpaksa menyegel untuk kesekian kalinya karena terkesan pemerintah tak punya tanggung jawab untuk menyelesaikan kewajibannya.

Pemilik lahan yang menyegel pun berimbas kepada banyak warga yang bingung tatkala hendak berobat.

Baca juga: Sekolah Alam Gaharu Digembok karena Sengketa Lahan, Bupati Bandung Minta KBM Tetap Berlangsung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

Regional
Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com