Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kasus Penganiayaan, Warga 2 Desa di Maluku Tengah Nyaris Bentrok

Kompas.com - 23/01/2023, 20:19 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com- Warga dua desa bertetangga di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah yakni Desa Wakal dan Hitu nyaris terlibat bentrok, Senin (23/1/2023).

Massa dari dua desa ini terlibat ketegangan dan nyaris saling serang dengan menggunakan senjata tajam setelah mereka saling berhadap-hadapan di perbatasan kedua desa.

Baca juga: Video Polisi Aniaya Sopir Truk di Ambon Viral, Pelaku Ternyata Sedang Banding Putusan PTDH

Beruntung aparat kepolisian segera tiba di lokasi dan menyekat kedua kelompok warga sehingga bentrok tidak terjadi.

Kepala Seksi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Iptu Moyo Utomo mengakui kedua warga desa sempat terlibat ketegangan di perbatasan, namun bentrokan belum terjadi.

“Betul tadi ada ketegangan tapi saat ini kondisinya sudah terkendali, sudah kondusif,” kata Moyo Utomo kepada Kompas.com saat dikonfirmasi, Senin malam.

Baca juga: Atasi Masalah Pengangkutan Sampah, Ambon Tambah 3 Armada

Moyo mengungkapkan untuk mencegah situasi memburuk, Wakapolda Maluku Brigjen Pol Stephen M. Napiun dan Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Kombes Pol Raja Arthur Lomongga Simamora langsung turun ke lokasi kejadian.

Mereka menggelar mediasi untuk mendamaikan kedua kelompok yang terlibat ketegangan.

“Tadi Pak Wakapolda dan Kapolres langsung turun ke lokasi untuk melakukan mediasi. Pak Camat, Kapolsek Leihitu dan kepala desa dari kedua desa juga hadir dalam mediasi itu,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan untuk menjaga situasi keamanan tetap kondusif, sebanyak 2 satuan setingkat peleton dari brimob Polda Maluku dan Sabhara Polresta Pulau Ambon telah dikerahkan ke perbatasan kedua desa.

“Saat ini sudah ada di sana 50 personel dari Brimob dan Sabhara Polresta,” katanya.

Adapun ketegangan kedua warga desa ini dipicu oleh kasus kecelakaan lalu intas yang berjung dugaan penganiayaan terhadap salah satu warga Desa Wakal pada Sabtu (21/1/2023) lalu.

Akibat dugaan penganiayaan itu warga Desa Wakal itu kini megalami koma dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Baca juga: Usai Antar BBM ke Pulau Buru, 2 Warga Maluku Tengah Hilang di Laut

Moyo Utomo memastikan penegakan hukum terkait kasus laka lantas berjung dugaan penganiayaan terhadap salah satu warga Wakal tetap berjalan.

“Untuk penegakan hukum sudah dilakukan untuk mengungkap pelaku, dilakukan Unit Reskrim Polsek Leihitu di-backup Sat Reskrim Polresta menyelidiki terduga pelaku. Itu sementara jalan,” katanya.

Moyo meminta warga kedua desa agar dapat mempercayakan sepenuhnya penanganan kasus tersebut kepada polisi.

Ia juga mengimbau kepada warga yang mengetahui penyebab aksi penganiayaan yang terjadi dapat segera memberikan informasi kepada polisi untuk diproses lebih lanjut.

“Kami juga mengimbau agar warga kedua desa agar tetap tenang dan jangan sampai mudah terprovokasi. Kami berharap amsalah seperti ini jangan dibawa-bawa ke masalah antardesa jangan sampai masyarakat sendiri yang rugi,” katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com