Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Pencurian di Keraton Solo, Polisi Olah TKP, Sisir 5 Tempat

Kompas.com - 23/12/2022, 17:24 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo, Jawa Tengah, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) atas dugaan pencurian di Keraton Kasunanan Solo.

Pantuan Kompas.com, sejumlah penyidik dari Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Solo, menyambangi Kamandungan Keraton, pada Jumat (23/12/2022) pukul 14.30 WIB.

Tampak mereka langsung bertemu dengan putri kedua Sri Susuhunan Pakubuwana XIII, GRAY Devi Lelyana Dewi, kemudian diarahkan masuk ke kediamannya, di Kaputren Keraton Solo.

Baca juga: Pencurian di Keraton Solo, Sejumlah Barang Milik Paku Buwono XII Raib

Untuk menuju ke area dalam itu, para petugas dan Gusti Devi, sapaan akrabnya, berjalan kaki sekitar 500 meter. Hingga akhirnya bisa ke area kamarnya.

Sesampainya di sana, terlihat kaputren dijaga oleh abdi dalem Sri Atun, yang dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

Sejumlah penyidik langsung melakukan olah TKP sesampainya di sana dan juga ditemani oleh Gusti Devi.

Selama olah TKP, penyidik memeriksa sekitar 5 ruangan yang diduga menjadi lokasi yang dijarah pencuri beberapa waktu lalu.

Gusti Devi yang juga pelapor mengatakan, para penyidik melakukan oleh TKP di 5 tempat, mulai dari teras, ruang tengah, kamar pribadi, ruang makan dan kamar mandi.

Untuk jumlah kerugian yang ditaksir untuk barang pribadi Gusti Devi, berupa perhiasan sekitar Rp 150 Juta.

"Sebetulnya yang kehilangan untuk barang pribadi saya, ada di dalam kamar pribadi. Jadi ini kita baru akan menunggu lagi kelanjutan proses penyidikan ini," kata Gusti Devi, setelah olah TKP.

Baca juga: Dugaan Pencurian di Keraton Solo, Polisi: Dalami Pelaporan, Diduga Aksi Lama

Menurut Gusti Devi, kaputren belum dibersihkan ataupun ditinggali kembali selama 6 tahun lamanya sampai akhirnya terjadi pencurian.

"(Akan ditinggali lagi) Memang rencana begitu tapi kita menunggu dulu olah TKP dan penyelidikan selesai. Kemudian baru nanti saya bersihkan,  saya sudah rencana sama untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan sehingga layak tinggal," ujarnya.

Seperti diketahui, setelah adanya insiden internal Keraton Solo enam tahun lalu, kaputren tidak boleh ditingali oleh anak-anak Sri Susuhunan Pakubuwana XIII.

Gusti Devi menjelaskan kondisi kawasan kaputren dalam keadaan memperihatinkan, sejumlah titik atap juga bocor bahkan plafon atap juga amblas.

"Kondisinya semua terocoh (bocor), kamar aja terocoh. Itu kan enggak bisa ditinggalin. Baru nanti kalau ini semua sudah selesai baru kita bersihkan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Satreskrim (Kasatreskrim) Polresta Solo, Kompol Djohan Andika menyebut kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari aduan yang dilaporkan, Gusti Devi, pada Rabu (21/12/2022)

"Kami cek olah TKP cek barang yang ilang kemudian titik-titiknya sekaligus klasifikasi barang yang hilang. Untuk memastikan kembali biar ada gambaran," jelasnya, Jumat (23/12/2022).

Proses selanjutnya, setelah olah TKP, Djohan mengatakan akan melakukan penyidikan dan identifikasi barang yang diduga dicuri, memang berada di lokasi tersebut.

"Setelah dapat semua kami baru akan kalarifikasi meminta keterangan saksi," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com