Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Bupati Dony Sebut Digital Services Living Lab sebagai Solusi Tingkatkan Indeks SPBE

Kompas.com - 11/11/2022, 09:39 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan bahwa Indonesia Digital Services Living Laboratorium merupakan platform kolaboratif daerah dan pusat untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, terutama dalam meningkatkan indeks sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE).

Pernyataan tersebut disampaikan Dony saat menghadiri pertemuan dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Azwar Anas di Jakarta, Kamis (10/11/2022).

Untuk diketahui, platform Indonesia Digital Services Living Lab merupakan sistem layanan digital bentukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang yang bertujuan untuk menjalankan kebijakan standar pelayanan perkotaan cerdas berkelanjutan.

Dony menjelaskan, Digital Services Living Lab sebagai proyek perubahan muncul setelah kabupaten dan kota berbondong-bondong studi banding ke Sumedang.

Baca juga: 6 Desa di Lembata Akan Jadi Rujukan Studi Banding Penanganan Masalah Stunting

"Sampai saat ini ada 52 kabupaten dan kota dan 20 lebih kementerian dan lembaga (KL) atau non-governmental organization (NGO) yang studi banding ke Sumedang. Akan tetapi khusus untuk kabupaten dan kota dan tidak jelas tindak lanjutnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (11/11/2022).

Ia menyayangkan adanya kabupaten dan kota yang tidak memiliki progres keberlanjutan dalam memaksimalkan Digital Services Living Lab setelah mengikuti studi banding ke Sumedang.

“Sayang kalau formalitas semata, padahal sumber daya yang dikeluarkan cukup besar,” imbuh Dony.

Seperti diketahui, indeks SPBE Sumedang pada 2021 mencapai 3,52. Bahkan, pada 2020 indeks ini menembus di angka 3,81 dan meraih peringkat terbaik pertama tingkat nasional.

Capaian tersebut memantik banyak daerah lain studi banding ke Kabupaten Sumedang.

Pada kesempatan terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumedang Herman Suryatman mengatakan setiap daerah akan terpacu untuk saling belajar dan saling berbagi melalui skema living lab.

Baca juga: Pemkab Sumedang Komitmen Bagikan Platform Indonesia Digital Services Living Lab kepada 62 Kota dan Kabupaten

Apalagi, kata dia, platform Indonesia Digital Services Living Lab dapat mengkombinasikan pendekatan saintifik sistemik dan empirik implementatif.

"Semangat pembelajaran dan gotong royong ini saya kira kekuatan dahsyat yang dapat melompatkan indeks SPBE nasional," ucap Herman yang saat ini sedang mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat 1 di Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia (RI).

Ia menjelaskan bahwa platform Indonesia Digital Services Living Lab adalah proyek perubahan dalam keikutsertaan dirinya di PKN 1.

Tema tersebut, kata Herman, nantinya akan diangkat pihaknya sesuai dengan arahan mentor, yakni Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir.

Baca juga: Bupati Sumedang Sebut 1,7 Kilometer Kawasan Cadas Pangeran Masih Rawan Longsor

Indonesia Digital Services Living Lab segera dieksekusi

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Azwar Anas meminta platform kolaboratif Indonesia Digital Services Living Lab segera dieksekusi.

"Ya saya kira digitalisasi sedang menjadi konsen dari KL. Mudah-mudahan ide dan gagasan ini akan bisa dipraktikan," ucapnya.

Anas menjelaskan, proyek perubahan yang digagas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang tersebut adalah bagian dari reformasi birokrasi yang saat ini dikembangkan dengan pendekatan tematik.

"Kami berharap ada proyek perubahan yang akan langsung bisa dipraktikan. Dan ini bagian dari reformasi birokrasi tematik ya. Kemiskinan, investasi, dan digitalisasi. Mudah-mudahan ini bisa di eksekusi proyek perubahannya," jelasnya.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com