LEWOLEBA, KOMPAS.com - Sebanyak enam desa di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan menjadi rujukan studi banding penanganan stunting.
Keenam desa itu tersebar di sejumlah kecamatan. Di antaranya, Desa Waimatan, Baolwliduli, dan Iamagute di Kecamatan Ile Ape Timur.
Baca juga: Dari 144 Desa di Lembata, Baru 6 yang Dinyatakan Zero Stunting, Ini Kata Dinkes
Lalu, Desa Palilolong di Kecamatan Ile Ape, Desa Lolong di Kecamatan Nagawutun, dan Desa Doripewut di Kecamatan Atadei.
"Keenam desa ini sudah masuk kategori zero stunting. Karena itu kita berencana untuk jadi tempat kaji banding," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Lembata Gabriel Bala Warat saat dihubungi, Senin (31/10/2022).
Menurut Gabriel, belajar tentang penanganan masalah stunting tidak perlu ke daerah jauh. Studi banding di enam desa tersebut sudah cukup.
Apalagi, lanjutnya, karakteristik masyarakat yang ada di desa itu tidak jauh berbeda dengan desa lain yang ada di Kabupaten Lembata.
"Tidak perlu kaji banding jauh-jauh, karena ada hal sederhana yang bisa dipelajari dari enam desa ini," katanya.
"Misalnya soal bagaimana pola makan ibu hamil selama mengandung, atau belajar dari pemerintah dan warga desa mengapa mereka bisa zero," tambahnya.
Gabriel mengatakan, program tersebut diharapkan semakin banyak desa yang masuk kategori zero stunting.
Ia juga menambahkan, intervensi penanganan stunting tidak hanya bisa dilakukan oleh sektor kesehatan, tetapi harus lintas sektor mulai dari pemerintah tingkat desa sampai kabupaten.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.