Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Pemkab Sumedang Komitmen Bagikan Platform Indonesia Digital Services Living Lab kepada 62 Kota dan Kabupaten

Kompas.com - 02/11/2022, 20:06 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumedang Herman Suryatman mengatakan, pihaknya berkomitmen membagikan platform Indonesia Digital Services Living Laboratorium kepada 60 kabupaten dan kota di Indonesia, terutama yang telah datang untuk studi banding ke Sumedang.

Platform Indonesia Digital Services Living Lab merupakan sistem layanan digital bentukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang yang bertujuan untuk menjalankan kebijakan standar pelayanan perkotaan cerdas berkelanjutan.

"Kami ditantang oleh Pak Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk berbagi dengan kabupaten lain. Makanya, kami bangun platform Indonesia Digital Services Living Lab di Sumedang,” ujar Herman dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (2/11/2022).

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam kegiatan benchmarking atau tolak ukur tentang sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) dengan platform Digital Services Living Lab dihadapan perwakilan 62 kota dan kabupaten.

Baca juga: Saluran TV Digital Kosong, Apa yang Harus Dilakukan? Ini Solusi dari Kominfo

Kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia (RI) bersama dengan Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas), dan Pemkab Sumedang itu dilaksanakan di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Selasa (1/11/2022).

Herman mengungkapkan bahwa teknologi informasi adalah alat untuk menyejahterakan masyarakat, termasuk menurunkan angka stunting, dan kemiskinan, serta meningkatkan perekonomian.

Melalui penerapan SPBE, ia berharap dapat membantu kabupaten atau kota lain berbagi pengetahuan dan pengalaman, khususnya dalam layanan digital.

“Menurut saya, platform Indonesia Digital Services Living Lab dapat mengkombinasikan pendekatan saintifik dan empirik. Ini termasuk memadukan strategi leadership dan learning untuk meningkatkan transformasi digital yang terlihat dari indeks SPBE,” jelas Herman.

Baca juga: Menelisik Upaya Baik Transformasi Digital UMKM dan Presidensi G20

Sebelumnya, ia mengungkapkan bahwa pemerintah mematok skor SPBE untuk 62 kabupaten dan kota di Indonesia pada angka 3,5.

Oleh karenanya, Herman berupaya mendorong sekda dan kepala dinas (kadin) pada setiap daerah untuk dapat mencapai skor SPBE sesuai target.

“Semoga masing-masing daerah bisa menembus skor 3,5 pada 2025. Ini jadi piloting Kemendagri dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) dalam rangka menuju smart government dan meningkatkan indeks SPBE," ujarnya.

Baca juga: Mendagri Tito Apresiasi SPBE Pemkab Sumedang: Sistem Digitalisasinya Begitu Detail

Berbagi membuat Sumedang lebih hebat

Pada kesempatan tersebut, Herman mengungkapkan, pihaknya meyakini bahwa dengan berbagi akan membuat Sumedang menjadi lebih hebat ke depannya.

Hal tersebut, kata dia, seperti pada filosofi "Sumedang insun madangan. Aku lahir memberikan penerangan".

"Kami berbagi dengan 62 kabupaten dan kota untuk belajar bukan hanya manual, tetapi digital di Sumedang melalui platform Indonesia Digital Services Living Lab," imbuh Herman.

Menurutnya, komitmen kuat dari pimpinan, baik dari bupati dan wakil bupati (wabup) menjadi kunci dari semua keberhasilan yang diraih Sumedang.

Baca juga: Numpang Tronton Diam-diam, Remaja di Sumedang Jatuh hingga Tewas Terlindas Truk

Kunci utama tersebut, kata Herman, juga ditunjang oleh kerja keras dari birokrat dan masyarakat, termasuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Selain itu, dalam mewujudkan transformasi digital, pemerintah daerah (pemda) harus tematik terhadap masyarakat dengan berorientasi tidak hanya output, tetapi juga outcome yang "kadeuleu, karasa, karampa”.

"Jadi inilah kolaborasi di Sumedang. Kalau bahasa kami adalah gotong royong, murah meriah, dengan layanan lebih cepat atau faster, lebih murah atau cheaper, dan lebih bagus atau better," tutur Herman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com