Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Awak Kapal hingga Manusia Gerobak, Regsosek di Bangka Digelar Semalam Suntuk

Kompas.com - 30/10/2022, 23:37 WIB
Heru Dahnur ,
Khairina

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com- Pendataan Registrasi Sosial dan Ekonomi (Regsosek) di Bangka, Kepulauan Bangka Belitung digelar hingga malam hari.

Hal itu dilakukan untuk menjangkau pekerja pelabuhan, awak kapal hingga tuna wisma atau penduduk yang tidak memiliki tempat tinggal tetap.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bangka, Dewi Savitri mengatakan, pendataan malam Regsosek dilakukan untuk mencacah penduduk jalanan atau tunawisma dan juga untuk awak kapal berbendera Indonesia yang bersandar di Pelabuhan Sungailiat dan Pelabuhan Belinyu.

Baca juga: Masyarakat Diminta Transparan Saat Petugas Pendataan Regsosek Datang

Pendataan malam dilaksanakan serentak pada Sabtu (29/10/2022) malam hingga pagi harinya, Minggu (30/10/2022).

"Awak kapal yang didata adalah awak kapal berbendera Indonesia yang telah bertugas selama satu tahun atau lebih. Awak kapal ini didata petugas berpengalaman dengan menggunakan kuesioner REGSOSEK22-XK pada Malam Regsosek. Awak kapal berbendera Indonesia pada satu kapal dianggap satu kelompok keluarga/penduduk," kata Dewi dalam keterangan tertulisnya, Minggu.

Baca juga: Pura-pura Jadi Petugas Sensus, Pria di Bogor Tusuk Mahasiswi gara-gara Sakit Hati Ditagih Utang Nasi Rp 10.000

Dewi menuturkan, awak kapal yang secara rutin pulang ke rumah kurang dari satu tahun, didata petugas di rumahnya dengan menggunakan kuesioner REGSOSEK22-K pada masa pendataan. Petugas melakukan pendataan satu per satu awak kapal dibantu petugas pelabuhan berkoordinasi dengan penanggung jawab kapal.

"Pada malam Regsosek itu ada tiga kapal yang bersandar di Pelabuhan Belinyu," ujar dia.

Selanjutnya tunawisma yang dicakup dalam pendataan malam merupakan penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal seperti penduduk yang tinggal di kolong jembatan, pasar terminal, stasiun, emperan toko, taman umum atau berbagai fasilitas umum lainnya, gelandangan di trotoar jalan, dan manusia gerobak.

Tunawisma pada satu lokasi seperti emperan toko, kolong jembatan dan lainnya dianggap satu kelompok keluarga/penduduk.

Status kesejahteraan tunawisma dikategorikan sebagai Miskin (kode 2), sehingga perlu dilakukan geotagging dan foto sebanyak satu kali dengan menggunakan aplikasi wilkerstat.

"Dilaksanakan malam hari karena tunawisma akan kembali beristirahat di tempat biasa dia mangkal atau menetap dan dilaksanakan secara serentak seluruh Indonesia agar tidak ada pencacahan ganda karena perpindahan penduduk," ungkap Dewi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com