Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius Anak Belum Ditemukan di Riau

Kompas.com - 20/10/2022, 06:27 WIB
Idon Tanjung,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau sejauh ini belum mendapatkan laporan temuan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak.

Untuk diketahui, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menemukan ratusan kasus gagal ginjal pada anak di 20 provinsi di Indonesia. Penderita penyakit ini didominasi oleh anak di bawah usia lima tahun (balita).

"Kita sudah koordinasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Provinsi Riau, sampai saat ini laporan dari IDAI Provinsi Riau belum ada temuan kasus ginjal akut progresif atipikal di Riau," kata Kepala Diskes Riau, Zainal Arifin dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (19/10/2022).

Baca juga: Respon Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius Anak di Banyumas, Begini Jawaban IDAI

Kendati belum ditemukan kasus tersebut, pihaknya tetap meminta diskes kabupaten dan kota, termasuk puskesmas hingga apotek untuk berpedoman pada aturan dari pemerintah pusat.

"Arahan dari pemerintah pusat tetap harus kita ikuti. Kita sudah sampaikan ke kabupaten dan kota melalui WhatsApp Group. Selanjutnya, kita surati meminta agar mereka dapat mempedomani apa yang disampaikan Kemenkes (Kementerian Kesehatan)," kata Zainal.

Selain itu, dia menginstruksikan kepada seluruh apotek yang ada di Riau untuk tidak lagi menjual beberapa jenis obat sirup bagi anak-anak.

Jenis obat yang dilarang yaitu, obat sirup paracetamol dengan merek Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup yang mengandung dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).

Larangan itu disampaikan Zainal setelah pihaknya menerima surat dari pemerintah pusat melalui Kemenkes untuk menghentikan penjualan obat sirup bagi anak-anak.

Baca juga: Obat Sirup Setop Sementara, Dinkes Semarang: Tak Ada Hubungan Kasus Gagal Ginjal Misterius dengan Vaksin Covid-19

Zainal mengatakan, pihaknya telah meneruskan surat dari Kemenkes tersebut ke seluruh kabupaten dan kota. Kemudian, meminta agar apotek dan tenaga kesehatan mengikuti anjuran dari pemerintah agar tidak menjual obat sirup bagi anak.

"Kemenkes sudah meminta apotek maupun tenaga kesehatan untuk menyetop sementara resep obat sirup. Seluruh apotek dilarang menjual obat sirup sementara. Kita sudah mengirimkan surat ke-12 kabupaten dan kota untuk berpedoman pada apa yang sudah disampaikan oleh Kemenkes tersebut," kata Zainal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com