Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Bupati Karanganyar Anggap BBM Naik Tak Perlu Pusing, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 13/09/2022, 14:10 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KARANGANYAR, KOMPAS.com - Perkataan Bupati Karanganyar Juliyatmono dalam video meminta warganya agar tidak memusingkan dan berpergian saat Bahan Bakar Minyak (BBM) naik, viral di media sosial.

Video itu berisi potongan perkataan Bupati Juliyatmono diduga diambil saat ia memberikan sambutan di acara wayangan kawasan Kecamatan Colomadu,dalam rangka HUT ke-77 RI. Berikut, isi perkataan Juliyatmono dalam potongan video itu,

Apa meneh pemerintah ki rencanane kan arep ngunggahke Pertalite. Munggah karepe, ora karepe. Wong ndek wingi tuku ya isa. (Apalagi pemerintah rencananya akan menaikkan pertalite. Naik terserah, tidak ya terserah. Kan kemarin bisa beli)," kata Bupati.

Baca juga: Videonya Berkaraoke dengan Perempuan Berseragam SMA Viral, Lurah Jatirangga: Tidak Ada Alkohol dan Asusila

"Ora sah ditanggapi ribet-ribet. Ngono ya. Wah rak duwe duit? Rasah lunga. Turu nang omah rak ngono tha. Nyetel campursari. Luweh adus. Ngono kok repot. Rasah ribet-ribet, (tidak perlu ditanggapi ribet-ribet, Begitu ya, wah tidak punya uang? Tidak perlu pergi, tidur di rumah. Memutar lagu campursari, lapar mandi. kayak gitu kok repot, tidak perlu repot-repot)," lanjut Bupati, sambil tertawa.

Sementara itu, mengetahui videonya viral, Bupati Karanganyar Juliyatmono menangapi  dengan santai dan menjelaskan niatannya hanya ingin memberikan motivasi.

Motivasi itu, ia berikan kepada warganya dengan adanya kabar kenaikan BBM saat itu, agar tidak panik akan kabar tersebut.

"Sejak dulu pasti pemerintah akan mengambil keputusan itu (kenaikan BBM) Itu spontan juga ya. Kan dipotong pas itunya," kata Juliyatmono, Selasa (13/9/2022).

Selain merespons perkataan soal BBM, Bupati Karanganyar itu juga menjelaskan maksud anjuran kalau lapar solusinya mandi, itu hanyalah nostalgia anjuran orangtua dahulu saat dilapori anaknya lapar.

"Mbiyen nek cilik pas puasa ngelih lapor wong tua pasti dikon adus (Dulu waktu kecil saat puasa lapar lapor ke orangtua pasti disuruh mandi). Dengan mandi mengurangi lapar," jelas Juliyatmono dengan Nanda bercanda.

Bukan pertama kalinya perkataan Juliyatmono viral. Sebab, beberapa waktu lalu, ia sempat viral lantaran video dirinya menyuruh warganya untuk menganggap virus Covid-19 varian Omicron sudah tidak ada, viral di media sosial.

Dalam penjelasan pula, ia mengatakan hal itu semata-mata bentuk motivasi dirinya untuk warganya.

"Cara kita menyampaikan pesan supaya siapa pun (menerima), tidak boleh mencekang larut pikiran yang terganggu ketakutan (varian Omicron). Artinya harus semangat, semangat itu ditujukan cara berpikir maka pikirannya harus dikosongkan, pikirannya tidak ada Covid-19 gitu lo," jelas Juliyatmono, Rabu (16/2/2022).

Baca juga: Duduk Perkara Video Viral Polisi Arogan yang Halangi Jalan di Bekasi hingga Dapat Sorotan Mahfud MD

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com