Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Keluarga Pasien Saat RSUD Singkawan Terendam Banjir

Kompas.com - 29/08/2022, 12:29 WIB
Dita Angga Rusiana

Editor

KOMPAS.com - Banjir di Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar) berdampak pada sejumlah fasilitas publik. Salah satunya RSUD Abdul Aziz Kota Singkawang yang pelayanannya terganggu akibat air menggenangi lorong dan sejumlah bangsal. 

Seorang kelurga pasien di RSUD Abdul Aziz, Linda Fitri mengungkapkan sulitnya menjaga sang suami di tengah kepungan banjir.

Baca juga: Masyarakat Singkawang Diminta Waspada Banjir Susulan

Linda mengaku sejak Sabtu (27/8/2022) siang hingga malam harus menahan lapar karena terjebak di rumah sakit akibat jalanan di depan rumah sakit terendam banjir. 

Linda mengatakan baru pada Minggu (28/8/2022) baru bisa keluar dari rumah sakit untuk membeli makan. 

"Jadi dari siang kemarin sampai malam nahan lapar, pagi tadi baru bisa beli makan," katanya, Minggu (28/8/2022), seperti dilansir dari TribunPontianak.co.id.


Selain itu, dia pun harus berbagi tempat tidur dengan sang suami yang sedang sakit karena ketinggian air di ruang perawatan di atas mata kaki. 

"Banjirnya kira-kira segini (red-menunjuk atas mata kaki), jadi saya terpaksa istirahat di kasur suami," kata Linda, 

Saat ini, dirinya sudah dapat bernafas lega karena suaminya sudah dievakuasi ke ruangan lain yang tidak tergenang banjir.

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Berbagi Tempat Tidur Hingga Harus Menahan Lapar, Cerita Keluarga Pasien Berjaga di RSUD Abdul Aziz. (Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Try Juliansyah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com