Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17.000 Pegawai Honorer Banten Akan Mogok Kerja, Pj Gubernur Minta Bersabar

Kompas.com - 27/07/2022, 10:13 WIB
Rasyid Ridho,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Sekitar 17.000 pegawai honorer yang tergabung dalam Forum Pegawai Non-PNS Banten (FPNPB) akan turun ke jalan hingga mogok kerja massal.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan kepada Pemprov Banten yang tidak serius memperjuangkan nasib mereka.

Menanggapi rencana pegawai honorer tersebut, Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar meminta untuk bersabar karena Pemprov Banten masih terus memperjuangkan tuntutan-tuntutannya.

"Saya selalu ingatkan agar bapak ibu (pegawai non-ASN) untuk bersabar, karena ini bukan masalah kita saja, ini masalah hampir semua daerah. Jadi tentu pemerintah akan memikirkannya secara bersungguh-sungguh," kata Al Muktabar saat ditemui di Gedung DPRD Banten, Rabu (27/7/2022).

Baca juga: Tak Kunjung Ada Kabar Baik, 17.000 Honorer Banten Akan Turun ke Jalan dan Mogok Massal

Mantan Sekda Provinsi Banten itu itu pun mengharapkan pegawai honorer agar tidak berunjuk rasa dan mogok kerja massal apa yang seperti direncanankan.

"Sebaiknya seperti itu (tidak mogok kerja) sesuai hak dan kewajiban kecuali ada hak hak tertentu," ujar dia.

Sebelumnya, Ketua Forum Pegawai Non-PNS Banten (FPNPB) Taufik Hidayat menyatakan akan melakukan aksi unjuk rasa dan mogok kerja karena Pemprov Banten dinilai tidak memperjuangkan tuntutannya.

"Kami akan turun ke jalan karena kami kecewa dengan Pemprov paska pertemuan dua bulan yang lalu dengan Pj Gubernur Banten (Al Muktabar) dan stakeholder lainnya sampai detik ini tidak ada kabar terbaik yang kami harapkan," kata Taufik kepada Kompas.com, Selasa (26/7/2022).

Baca juga: Meski Dilarang, Pemkot Lhokseumawe Tetap Anggarkan Rp 10 Miliar untuk Gaji Honorer 2023

Taufik menuturkan, kabar baik yang ditunggu 17.000 orang pegawai honorer yakni tiga kesepakatan yang semestinya ditindaklanjuti dan diperjuangkan oleh Pemprov Banten.

Adapun tiga kesepakatan itu yakni mengenai kenaikan upah, didaftarkan dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, dan kejelasan nasib dengan rencana penghapusan tenaga honorer pada November 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com