Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Napi Anak di Lampung Tewas Dipukuli Sesama Tahanan, Baru 45 Hari Jalani Hukuman

Kompas.com - 14/07/2022, 06:36 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - RF (17), narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II A Lampung, Masgar, Kabupaten Pesawaran meninggal dunia pada Selasa (12/7/2022).

Ia meninggal di RS Ahmad Yani, Kota Metro setelah menjalani perawatan karena sakit.

Remaja asal warga Langkapura itu dilarikan ke rumah sakit sejak Sabtu (9/7/2022). Dari hasil penyeldikan, RF ternyata tewas setelah dianiaya oleh empat tahanan lainnya.

RF adalah napi anak yang dijatuhi vonis delapan bulan penjara pada Juni 2022 karena kasus kenakalan remaja.

Sebelum tewas, RF baru 45 hari menjalani hukuman.

Baca juga: Napi Anak Tewas di LPKA Lampung, Aktivis: Mereka Seharusnya Dilindungi

Ditemukan lebam-lebam di seluruh tubuh

RS (57), ibu kandung RF bercerita keluarga mengetahui kondisi RF setelah dihuungi oleh petugas lapas pada Sabtu (9/7/2022). Saat itu petugas mengatakan RF ingin bertemu keluarganya.

Namun betapa terkejutnya RS saat tahu kondisi anaknya penuh luka lebam. Lalu mereka meminta izin membawa RF ke RS Ahmad Yani, Kota Metro.

Menurut RS, luka lebam ditemukan di tangan, kaki, rahang dan wajah anaknya. Saat menjalani perawatan, kondisi RF terus menurun.

Remaja 17 tahun itu pun dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (12/7/2022).

Baca juga: Detik-detik Napi Anak Tewas di Lampung, Polisi Masih Selidiki Dugaan Penganiayaan

Hal senada juga disampaikan AS (34), kakak kandungung RF. Ia bercerita saat keluarga datang ke LPKA Masgar di Kabupaten Pesawaran, kondisi adiknya sudah kritis.

"Kami datang kondisi adik kami sudah kritis, sudah enggak bisa bangun, enggak bisa ngomong," kata AS usai pemakaman korban, Rabu (13/7/2022).

AS juga membenarkan jika ditemukan sejumlah luka lebam di tubuh adiknya yang dirawat di rumah sakit.

"Ada luka lebam di tangan dan kaki, di wajah, punggung, dan beberapa titik lain," kata AS.

Baca juga: Detik-detik Napi Anak Tewas di Lampung, Polisi Masih Selidiki Dugaan Penganiayaan

Pihak keluarga, kata AS, kecewa dengan sikap LPKA yang seakan-akan melakukan pembiaran hingga terjadi pemukulan tersebut.

"Kami baru dihubungi saat adik kami kritis," kata AS.

Terkait kematian RF, pihak keluarga pun melapor ke Polda Lampung karena ada dugaan korban dipukuli oleh sesama tahanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com