PANGKALPINANG, KOMPAS.com-Sampah rumah tangga yang dulunya dianggap musibah, kini bakal diolah menjadi bahan bakar jumputan padat untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Di Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, potensi sampahnya mencapai 150 ton per hari.
Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil mengatakan, sampah kota masih menjadi persoalan pelik yang harus diselesaikan.
Baca juga: Api Sisa Pembakaran Sampah Belum Padam, Lahan 2 Hektar di Semarang Terbakar
Volume bahan limbah tersebut terus bertambah seiring laju pertumbuhan penduduk.
"Penduduk lebih dari 250 ribu jiwa, jumlah sampah di Kota Pangkalpinang saat ini mencapai 150 ton per hari," ujar Maulan di Balaikota Pangkalpinang, Selasa (12/7/2022).
Mengatasi permasalahan sampah tersebut Pemkot Pangkalpinang bekerja sama dengan PLN Bangka Belitung dalam menghasilkan Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP).
Langkah tersebut dilakukan guna meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dalam penyediaan listrik di Bangka Belitung.
"Kami mengapresiasi langkah PLN dalam mengatasi permasalah sampah ini, ini merupakan salah satu cita-cita kami untuk menciptakan Kota yang bersih dari sampah,” ucap Maulan.
Baca juga: Soroti Sampah Makanan, Sandiaga: Jokowi Berusaha agar PDB Naik, tetapi Kita Buang-buang
Maulan menambahkan, Pemerintah Kota Pangkalpinang siap membantu agar program Pengembangan BBJP ini berjalan dengan baik.
"Pemkot Pangkalpinang siap untuk berkolaborasi, bersinergi dan membagi tugas agar permasalahan sampah dapat tuntas. Ini mengubah sampah yang awalnya musibah bagi pemkot sekarang menjadi berkah," tambah Maulan.