General Manager PLN UIW Bangka Belitung, Amris Adnan mengatakan, bahwa program BBJP telah dilaksanakan di berbagai wilayah di Indonesia.
Yakni PT Indonesia Power dengan Pemerintah Cilegon, PT PLN (Persero) dengan Pemerintah Kota Medan dan PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) dengan Pemerintah Kota Pekanbaru.
"Untuk mewujudkan energi baru terbarukan," ujar Amris.
Baca juga: Kelar Dibangun, TPA BLE di Banyumas Bisa Tampung Sampah 75 Ton Per Hari
Bahan bakar jumputan padat adalah bahan bakar yang berasal dari limbah (sampah) yang telah melalui proses pemilahan dan homogenisasi menjadi ukuran butiran kecil atau dibentuk menjadi pelet yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil.
Jumputan tersebut diolah melalui Teknologi Biodrying atau melalui Teknologi Maggot. Teknologi Biodrying adalah dekomposisi zat organik secara parsial dengan memanfaatkan panas yang dihasilkan oleh mikroorganisme dibantu aerasi untuk menghilangkan kelembaban.
Teknologi maggot adalah dekomposisi zat organik dengan memanfaatkan belatung lalat black soldier fly (BSF).
Baca juga: Sungai Siak Pekanbaru Tercemar, Didominasi Sampah Mikroplastik Fiber
Saat ini, uji coba co-firing biomassa bahan bakar jumputan padat memanfaatkan pengolahan sampah dengan skala riset 5 ton per hari.
Jumlah tersebut harapannya dapat terus berkembang sesuai dengan uji coba yang dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.