Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Pengolahan Sampah Plastik Jadi 3 Jenis BBM di Cilegon Banten

Kompas.com - 01/07/2022, 12:48 WIB
Rasyid Ridho,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

CILEGON, KOMPAS.com - Tumpukan sampah plastik menggunung di salah satu gudang yang berada di Serdag Baru, Kelurahan Kota Bumi, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, Banten.

Itu merupakan tumpukan sampah rumah tangga dan sampah kering yang dikumpulkan masyarakat pesisir Anyer, Kabupaten Serang.

Sampah yang dianggap limbah itu telah dipilah kemudian akan disulap oleh kelompok masyarakat yang kreatif dan peduli dengan lingkungan menjadi nilai tambah dan bermanfaat.

Baca juga: Melihat Lebih Dekat Desa Balun di Lamongan yang Berjuluk Desa Pancasila

Kelompok masyarakat itu menamakan diri, Sehati Maju Bersama.

Sehati Maju Bersama mengubah sampah plastik menjadi tiga jenis bahan bakar minyak (BBM) melalui proses yang namanya sistem pirolisis.

Adapun BBM yang dihasilkan berupa bakar jenis Minyak Tanah Plas, Bensin Plas, dan Solar Plas.

Ketua KSM Sehati Maju Bersama bernama Murad M Yasin mengatakan, ide mengolah sampah plastik berawal dari keresahaan dan kekhawatirannya akan dampak buruk dari penumpukan sampah. Baik itu dampak untuk tanah, udara, dan terutama pencemaran laut di perairan Selat Sunda.

Proses pengolahan sampah plastik dari masyarakat pesisir diolah menjadi tiga jenis bahan bakar minyak oleh se kelompok warga Kota Cilegon, BantenKOMPAS.COM/RASYID RIDHO Proses pengolahan sampah plastik dari masyarakat pesisir diolah menjadi tiga jenis bahan bakar minyak oleh se kelompok warga Kota Cilegon, Banten

"Awalnya pada tahun 2017 kita hanya jadi bank sampah, untuk mengubah (sampah) menjadi pupuk organik," kata Murad saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (30/6/2022).

Namun, pengelolaan sampah melalui sistem bank sampah itu terhenti karena dinilai tak maksmal.

Kemudian, Murad bersama warga pada tahun 2018 menawarkan program pengelolaan sampah plastik menjadi BBM kepada perusahaan swasta di Cilegon yakni PT Chandra Asih.

Gayung pun bersambut, perusahaan tertatik dan akan membantu Murad untuk membuat bank sampah digital dan Industri Pengelolaan Sampah Terpadu (IPST) ASARI.

"Program kita sejalan dengan Chandra Asih yang peduli mengatasi persoalan sampah plastik, karena bagaimana pun sampah plastik ini menjadi suatu masalahlingkungan yang sulit terurai," ujar Murad.

Saat ini, terdapat satu mesin pengolahan sampah menjadi BBM menggunakan sistem pirolisis yang dapat memusnahkan sampah plastik 100 kilogram dalam waktu 9 jam saja menjadi minyak tanah, solar dan bensin.

BBM tersebut akan dimanfaatkan oleh masyarakat dan nelayan yang telah menjadi binaannya dan sadar dan peduli lingkungan.

Nelayan yang memberikan sampah plastik ke IPST dan akan diganti dengan solar.

Proses pengolahan sampah plastik dari masyarakat pesisir diolah menjadi tiga jenis bahan bakar minyak oleh se kelompok warga Kota Cilegon, BantenKOMPAS.COM/RASYID RIDHO Proses pengolahan sampah plastik dari masyarakat pesisir diolah menjadi tiga jenis bahan bakar minyak oleh se kelompok warga Kota Cilegon, Banten

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com