BIMA, KOMPAS.com - Warga di Kelurahan Mande, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), geger dengan penemuan bayi dalam kantong plastik di kamar kos, Rabu (15/6/2022) pukul 22.40 Wita.
Mayat bayi itu diduga hasil aborsi Mw (27), seorang karyawan rumah makan asal Desa Maria, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima.
Baca juga: Tak Kunjung Dihuni, Rumah Relokasi Korban Banjir Kota Bima Dipenuhi Semak Belukar
Kepala Seksi Humas Polres Bima Kota Iptu Jufrin mengatakan, saat ditemukan, bayi itu hendak dikuburkan Mw dan pasangannya, SH, di pemakaman umum Kelurahan Mande.
"Telah ditemukan bayi laki-laki dalam keadaan meninggal dunia yang terbungkus plastik warna merah, bertempat di kos RT 06 RW 02, Kelurahan Mande," kata Iptu Jufrin dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (16/6/2022).
Menurut pengakuan Mw, bayi tersebut dilahirkan di rumah AM, warga Kelurahan Rite, Kecamatan Rasanae Timur. Waktu bersalin Mw dibantu oleh SH.
Saat itu, bayi tersebut lahir dalam kondisi meninggal dunia.
"Mengetahui bayinya dalam keadaan meninggal dunia, Mw dan pacarnya ingin mengubur bayi itu di Kelurahan Rite. Namun, saat itu Mw ketakutan," jelas Jufrin.
Mw dan SH lalu berinisiatif memasukkan mayat bayi itu ke dalam plastik merah. Mereka membawa mayat bayi itu ke rumah kos untuk kemudian dimakamkan di pemakaman umum Kelurahan Mande.
Namun, belum sempat mengubur bayi diduga hasil hubungan gelap itu, warga yang curiga lalu masuk ke dalam kamar kos Mw. Warga menemukan bayi dalam bungkusan plastik.
Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara dan visum terhadap jenazah bayi, Mw langsung digiring ke Mapolres Bima Kota untuk proses hukum lebih lanjut.
Baca juga: Chikungunya Meluas di Kota Bima, 100 Warga Terjangkit Kesulitan Berdiri
Sementara SH diketahui kabur setelah mengetahui warga dan petugas mendatangi kamar kos Mw.
"Mw saat ini kita amankan di Mapolres untuk proses lebih lanjut. Sementara pacarnya melarikan diri saat masyarakat dan petugas datang ke TKP," ungkap Jufrin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.