MATARAM, KOMPAS.com - Video call sex (VCS) yang diduga dilakukan oleh pejabat Dinas Sosial (Dinsos) atau ASN Lombok Utara beredar di media sosial (medsos).
VCS berdurasi 5 menit 10 detik tersebut diduga dilakukan oleh RA.
Tampak foto-foto pribadi RA bersama keluarganya, kemudian terlihat pula tindakan yang semestinya tidak dilakukan RA di dalam video tersebut.
Baca juga: Melihat TPA Kebon Kongok di Lombok, Sampah Sudah Melebihi Kapasitas, Perluasan Ditolak Warga
Penjabat Sekda Lombok Utara Anding Dwi Cahyadi membenarkan adanya video call seks yang diduga melibatkan ASN Dinsos Perlindungan Perempuan dan Anak (P3A) Lombok Utara.
"Kami sudah memanggil yang ada di video, dan yang bersangkutan sudah melaporkan kasusnya ke Polda NTB dan juga di Lombok Utara, kasusnya sudah ditangani oleh Komnas Perlindungan Anak dan Perempuan," kata Anding, Selasa (7/6/2022).
Baca juga: 34 Warga Lombok Diduga Keracunan Nasi Bungkus Hajatan, Kadinkes: Semua Sudah Sehat
Anding menyatakan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan Polda NTB. Koordinasi juga dilakukan dengan aparat dan tim penegak disiplin ASN.
Dia mengaku tidak bisa langsung menjatuhkan sanksi pada oknum yang berada di video dewasa tersebut sebelum kebenaran terungkap.
"Karena yang ada di video itu gambarnya A tetapi belum tentu A, sehingga kita harus betul-betul memberikan ruang pada korban RA untuk mengklarifikasi apa yang terjadi," kata Sekda.
Baca juga: Puluhan Warga Lombok Tengah Diduga Keracunan Nasi Bungkus Hajatan