Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut Kenaikan Harga Sawit, Petani Geruduk Kantor Perusahaan Sawit Mamuju Tengah

Kompas.com - 05/06/2022, 07:35 WIB
Junaedi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAMUJU TENGAH, KOMPAS.com – Ratusan petani sawit di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, menggeruduk sebuah kantor perusahaan sawit, Sabtu (4/6/2022).

Mereka menuntut perusahaan agar disiplin pada keputusan pemerintah untuk membeli harga sawit petani Rp 2.475 per kilogram.

Keributan sempat terjadi antara massa dan petugas keamanan yang dinilai menghalangi warga bertemu dengan pimpinan perusahaan.

Baca juga: Kapal Pengangkut Kelapa Sawit Karam di Perbatasan Malaysia, Muatannya Hanyut Terbawa Arus

Belasan kendaraan milik petani sawit dikawal kepolisian Mamuju Tengah menuju sebuah kantor perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Kedatangan petani ini untuk mempertanyakan kebijakan harga tandan buah segar (TBS) yang ditetapkan sepihak oleh perusahaan, dan dinilai merugikan petani.

Para petani mempertanyakan harga sawit yang dipatok perusahaan dengan harga sawit sesuai keputusan atau ketetapan harga Provinsi Sulawesi Barat per 31 mei 2022, yakni sebesar Rp 2.475.

Perusahaan hanya menghargai sawit petani sebesar Rp 1.600 per kilogram atau hampir separuh lebih murah dari ketetapan pemerintah provinsi.

Saat petani menggeruduk kantor perusahaan, nyaris terjadi adu jotos dengan petugas keamanan yang dinilai menghalang-halangi petani untuk bertemu pimpinan mereka. Beruntung, petugas kepolisian segera mengamankan situasi sehingga perseteruan bisa dilerai.

Salah satu massa aksi, Supriyadi mengaku hampir berjam-jam petani meminta untuk bertemu pimpinan perusahaan PT Trinity, namun tak kunjung keluar.

Baca juga: Harga Anjlok, Petani Kelapa Sawit di Bengkulu Biarkan Buah Jatuh Membusuk

Supriyadi dan petani sawit lainnya kecewa aturan harga yang ditetapkan pemerintah tidak dijadikan acuan oleh pihak perusahaan. Hal yang dinilai sangat merugikan mereka.

“Kami ingin minta penjelasan apa alasan pihak perusahaan membeli harga sawit petani jauh di bawah ketentuan pemeirntah,” jelas Supriyadi.

Supriyadi menambahkan, jika perusahaan masih menolak mengikuti harga yang ditetapkan pemerintah provinsi, mereka berjanji bakal turun kembali dengan massa lebih besar.

Perwakilan PT Trinity Mamuju Tengah, Carles sempat dijaga ketat aparat polisi saat bertemu petani sawit.

Baca juga: Tak Ada Pembeli, 8 Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit di Bengkulu Tutup Sementara

Carles mengaku, perusahaan belum sanggup membeli TBS yang ditetapkan dengan dalih, CPO milik mereka belum laku di pasar ekspor. Ia berjanji akan segera menyurati dinas perkebunan terkait masalah harga yang dipermasalahkan para pihak.

“Pekan depan kami akan meminta penjelasan kepada pihak pemerintah provinsi terkait penetapan harga tersebut,” jelas Carles.

Lebih lanjut, Kabag Ops Polres Mamuju Tengah, AKP Muhamad Iksan berujar, pihaknya menurunkan 60 personel untuk mengamankan demonstrasi petani sawit.

Iksan mengaku memang sempat terjadi gesekan, namun dia menilai itu kesalahpahaman saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com