Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Ekor Burung Nuri Maluku Dilepasliarkan di Habitatnya di Gunung Masbait

Kompas.com - 12/04/2022, 21:14 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Andi Hartik

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku melepasliarkan sebanyak 25 ekor burung nuri Maluku (Eos bornea) ke habitatnya di kawasan konservasi Suaka Alam Gunung Masbait, Kabupaten Buru, Maluku.

Puluhan nuri yang dilepasliarkan itu merupakan hasil kegiatan translokasi satwa dari BKSDA Nusa Tenggara Barat (NTB) dan saat ini penanganan perkaranya sedang diproses penyidik Polres Bima, Polda NTB.

Kepala BKSDA Maluku, Danny H. Pattipeilohy mengatakan, pelepasliaran puluhan satwa endemik asal Maluku yang dilindungi itu berlangsung pada Jumat (8/4/2022).

Baca juga: ASN di Maluku Tidak Terima THR, Sekda: Pegawai Sudah Dapat TPP

Menurut Danny, sebelum dilepasliarkan ke habitat aslinya, satwa dilindungi ini terlebih dahulu menjalani proses karantina, rehabilitasi dan pemeriksaan kesehatan di Balai Karantina Satwa di kawasan Passo, Ambon.

“Dari hasil pemeriksaan tersebut diketahui bahwa satwa-satwa yang dilepasliarkan tersebut dalam kondisi yang sehat, liar dan bebas dari virus pembawa penyakit,” kata Danny dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (12/4/2022).

Baca juga: Kapolda Maluku: Kami Apresiasi Mahasiswa yang Unjuk Rasa, Mereka Tertib...

Dia menjelaskan, kawasan konservasi Suaka Alam Gunung Masbait dijadikan sebagai lokasi pelepasliaran puluhan nuri tersebut karena kawasan tersebut merupakan salah satu habitat asli dari burung nuri Maluku.

“Selain itu kondisi kawasan hutan yang masih terjaga dengan jumlah pohon dan sumber pakan yang melimpah menjadikan lokasi tersebut sangat cocok dan aman untuk dijadikan lokasi pelepasliaran burung tersebut,” ungkapnya.

Dia berharap, puluhan satwa yang dilepasliarkan itu dapat segera beradaptasi dengan lingkungan barunya sehingga akan berdampak pada peningkatan populasi dan keragaman jenis satwa yang ada, khususnya pada kawasan konservasi yang ada di wilayah Pulau Buru.

“Melalui pelepasliaran satwa endemik Kepulauan Maluku ini juga diharapkan akan menjadi contoh kepada masyarakat untuk turut serta menjaga sumber daya alam khususnya satwa-satwa endemik agar tidak punah di habitat aslinya,” katanya.

Terkait pelepasliaran puluhan nuri tersebut, Danny ikut mengapresiasi peran semua pihak, khususnya aparat penegak hukum yang telah bekerja sama dengan petugas polisi kehutanan dalam menggagalkan peredaran dan pengangkutan satwa ilegal dalam upaya untuk memutus mata rantai peredaran satwa dilindungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com