Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Musik Kolintang dari Sulawesi Utara: Sejarah, Fungsi, dan Cara Memainkan

Kompas.com - 18/03/2022, 19:23 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Kolintang merupakan alat musik tradisional dari Sulawesi Utara.

Asal-usul musik tradisional khas Minahasa ini terinspirasi dari suara alat musik, seperti "tong" untuk nada rendah, "ting" untuk nada tinggi, dan "tang" untuk nada tengah.

Alat musik menggunakan istilah "ber tong ting tang" sambil mengungkapkan kalimat "Maimo Kumolintang" untuk mengajak orang memainkannya. Sehingga, lama kelamaan ungkapan tersebut berubah menjadi kolintang.

Fungsi Alat Musik Kolintang

Pada zaman dahulu, musik kolintang digunakan sebagai ritual adat yang berhubungan dengan pemujaan roh leluhur.

Seiring perjalanan waktu, alat musik kolintang berfungsi sebagai pengiring tarian, pengiring lagu, atau pertunjukkan musik.

Baca juga: Kolintang, Alat Musik Tradisional Minahasa yang Universal

Para generasi muda menciptakan kolaborasi antara kolintang dengan alat musik moderen sebagai pengirinng lagu, yaitu dengan genre jazz, pop, dan rock.

Bahan Alat Musik Kolintang

Alat musim kolintang terbuat dari kayu khusus yang ringan, namun cukup padat. Kemudian, kayu ini disusun membentuk garis sejajar.

Pada umumnya, kayu yang digunakan adalah kayu telur, kayu bandaran, kayu wenuang, kayu cempaka, kayu waru, dan kayu kakinik.

Proses pembuatannya, kayu-kayu tersebut dikeringkan terlebih dahulu sebelum diproses menjadi bilah-bilah kecil.

Dimana jika, bilah kayu tersebut dikurangi panjangnya dapat menghasilkan nada yang sesuai.

Alat musik kolintang dapat menghasilkan 9 jenis nada, yaitu loway (bass), cella (cello), karua (tenor 1), karua rua (tenor 2), uner (alto 1), uner rua (alto 2), katelu (ukulele), ina esa (melodi 1), ina rua (melodi 2), ina taweng (melodi 3).

Cara Memainkan Alat Musik

Kolintang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan mallet (tongkat kecil dengan bagian ujung dibalut sebuah kain atau benang).

Baca juga: Kolintang, Alat Musik Tradisional Sulawesi Utara

Biasanya, mallet berjumlah tiga yang diberi nomor tersendiri untuk memainkannya.

Mallet nomor satu digunakan di tangan kiri, sedangkan nomor dua dan tiga dipegang di tangan kanan yang biasanya di sela-sela jari sesuai dengan accord yang dimainkan.

Perbedaan Kolintang dengan Angklung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com