Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Kepala Puskesmas di Bintan Kembalikan Uang Korupsi Insentif Nakes, Total Rp 2,1 Miliar

Kompas.com - 11/03/2022, 07:24 WIB
Elhadif Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Seluruh kelebihan pembayaran insentif tenaga kesehatan (nakes) penanganan Covid-19 dari 14 puskesmas di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), akhirnya dikembalikan pada Rabu (9/3/2022).

Pengembalian terakhir dilakukan oleh Puskesmas Teluk Sebong dengan total Rp 219.360.317.

Uang tunai tersebut diserahkan pihak puskesmas ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Bintan.

Selanjutnya, Kejari Bintan mengembalikan uang tersebut ke kas daerah Kabupaten Bintan.

Baca juga: Kepala Puskesmas di Bintan Didakwa Korupsi Uang Insentif Nakes

Pengembalian seluruh kelebihan pembayaran uang insentif nakes oleh 14 puskesmas dilakukan dalam tiga tahap.

Penyerahan pertama dilakukan pada tanggal 30 September 2021 dengan jumlah Rp 504.560.

Kemudian pada tanggal 24 Februari 2022, para kepala puskesmas tersebut kembali datang menyerahkan uang tunai senilai Rp 1.439.514.100 (Rp 1,4 miliar).

"Hari ini pengembalian kelebihan bayar terakhir dari puskesmas Teluk Sebong sebesar Rp 219.360.317," kata Kasi Intel Kejari Bintan, Mustofa, saat konferensi pers pengembalian kelebihan bayar insentif nakes, Rabu (9/3/2022) sore.

Berdasarkan penghitungan tim audit Kejati Kepri, total kelebihan bayar yang harus dikembalikan oleh 14 puskesmas senilai Rp 2.163.428.582.

"Jadi hari ini sudah semuanya, sudah lunas seperti penghitungan yang dilakukan auditor," ujar Mustofa.

Atas pengembalian tersebut, Kejari Bintan masih belum melakukan tindak lanjut mengenai proses hukumnya.

Kasi Pidsus Kejari Bintan Fajrian yang ikut hadir dalam konferensi pers menyebutkan, pihaknya masih akan berkonsultasi dan menunggu petunjuk dari Kejati Kepri.

"Kami belum ada tahapan lidik sebelum uang ini dikembalikan," kata Fajri.

Fajri menambahkan, pihaknya masih fokus dalam penanganan hukum dugaan korupsi kelebihan bayar insentif nakes di puskesmas Sei Lekop. Perkara itu telah sampai ke tahap persidangan, dengan terdakwa Kepala Puskesmas Sei Lekop, Zailendra.

"Kita fokus dulu dengan Sei Lekop. Dengan adanya satu kejadian, maka 14 kepala puskesmas tanpa diperintahkan mengembalikan kelebihan bayar insentif nakes. Kami tidak ada upaya paksa terhadap mereka dan mereka beritikad baik mengembalikannya," papar Fajri.

Baca juga: Warga Bintan Keluhkan Harga Baru Elpiji, Tabung 12 Kg Naik Rp 40.000

Dengan adanya kejadian itu, Fajri mengingatkan UPT-UPT yang melakukan penyerapan anggaran insentif nakes untuk memanfaatkannya sebagaimana aturan berlaku.

"Baik puskesmas dan RSUD jangan main-main melakukan penyerapan anggaran. Kami akan lakukan tindakan tegas melakukan proses lebih lanjut kalau tidak bisa mempertanggungjawabkannya," imbau dia.

Pengembalian secara berjemaah kelebihan bayar bayar insentif nakes tersebut dilakukan setelah Kejari Bintan menetapkan Kepala Puskesmas Sei Lekop berinisial Zailendra sebagai tersangka.

Dari hasil penyelidikan jaksa, modus dalam perkara ini adalah membuat laporan fiktif terhadap jam kerja dan kegiatan tenaga kesehatan dalam penanganan pasien Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com