Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bintan Keluhkan Harga Baru Elpiji, Tabung 12 Kg Naik Rp 40.000

Kompas.com - 04/03/2022, 07:38 WIB
Elhadif Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Banyak pengguna elpiji nonsubsidi di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mengeluhkan kenaikan harga terbaru yang ditetapkan Pertamina.

Keluhan tersebut disampaikan kepada pangkalan-pangkalan atau kios tempat mereka membeli gas.

Salah satunya disampaikan Taufik, seorang pemilik pangkalan gas di Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan.

Baca juga: 3 Jam Dilalap Api, Sebuah Pangkalan Gas Elpiji di Bogor Ludes Terbakar

Taufik menyampaikan, para pelanggan merasa keberatan akan kenaikan harga elpiji nonsubsidi dalam waktu yang cukup dekat.

Pasalnya, pada 25 Desember 2021, telah terjadi kenaikan harga elpiji nonsubsidi. Namun, pada 27 Februari 2022, harga gas kembali naik.

"Banyak pelanggan komplain. Naiknya (harga gas) dua kali dan waktunya dekat," kata Taufik yang dijumpai di kiosnya, Kamis (3/3/2020).

Selain itu, kata Taufik, banyak pelanggan yang mengeluhkan bahwa harga elpiji nonsubsidi saat ini dirasa sangat tinggi.

"Saya sebagai pedagang berharap pemerintah merevisi kembali soal harga gas nonsubsidi ini. Masyarakat merasa berat," ujarnya.

Untuk diketahui, harga terbaru gas nonsubsidi 12 kilogram di Kabupaten Bintan, tepatnya di Bintan Timur, sekitar Rp 225.000 per tabung. Sedangkan untuk gas ukuran 5,5 kilogram seharga Rp 100.000 per tabung.

Sebelum mengalami kenaikan, harga jual gas 12 kilogram sekitar Rp 185.000 per tabung dan gas 5,5 kilogram sekitar Rp 80.000 pertabung.

Satgas migas pantau penggunaan gas bersubsidi

Pasca-kenaikan harga gas nonsubsidi, Tim Satgas Migas Bintan melakukan pemantauan dan pengawasan penggunaan gas.

Tim mendatangi agen serta pangkalan-pangkalan gas yang tersebar di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Rabu (3/3/2022).

Seorang anggota Tim Satgas Setia Kurniawan mengawasi kemungkinan pengguna gas nonsubsidi yang beralih ke gas subsidi ukuran 3 kilogram.

"Jangan sampai terjadi migrasi pengguna gas nonsubsidi ke gas subsidi. Kita perlu mengantisipasi hal ini," ungkap pria yang akrab disapa Iwan usai melakukan mendatangi sebuah pangkalan gas Kecamatan Bintan Timur.

Baca juga: Harga Baru Gas Elpiji di Sumedang, Ukuran 12 Kg Naik Rp 25.000

Tak sampai di situ saja, Satgas Migas Kabupaten Bintan akan kembali melaksanakan kegiatan pengawasan penggunaan gas melon itu.

"Dalam waktu dekat kita akan melakukan pengetatan kembali terhadap penggunaan gas 3 kilogram," sebut Iwan.

Iwan menjelaskan, kenaikan harga gas elpiji dikarenakan biaya produksi dunia yang tinggi sehingga Pertamina kembali menetapkan kenaikan harga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com