Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sanusi Mak Comblang Blitar, Buka Biro Jodoh di Tengah Maraknya Aplikasi Kencan Digital

Kompas.com - 14/11/2021, 11:12 WIB
Asip Agus Hasani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Sebelum membuka biro jodoh di rumahnya yang terletak sekitar 13 kilometer arah timur laut Kota Blitar, Sanusi sudah dikenal sebagai "mak comblang".

Laki-laki berusia 79 tahun itu sudah puluhan tahun membantu perjodohan orang dari berbagai wilayah di Blitar, terutama di lingkup Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Kebiasaan menjodohkan orang itu menjadi semacam profesi sampingan yang memang diakui keberadaannya dalam kehidupan sosial masyarakat Jawa termasuk masyarakat Blitar.

Lewat keahlian itu, mak comblang seperti Sanusi mendapatkan tempat khusus di masyarakat selain keuntungan ekonomi.

Baca juga: Viral di TikTok, Ini Kisah Biro Jodoh Milik Sanusi di Blitar, Pertemukan 5 Pasangan Dalam 2 Bulan

Namun, kemampuan menjodohkan orang dia dapatkan dari proses panjang, mulai dari pengalamannya bertahun-tahun merantau ke berbagai daerah hingga Sumatera dan Kalimantan, hingga bekerja sebagai tukang batu (tukang bangunan) dan tukang ojek di pasar Kutukan, pasar tradisional sekitar 500 meter dari rumahnya di Desa Sidodadi.

Ketika bekerja sebagai tukang bangunan, Sanusi berpindah-pindah dari satu desa ke desa lain bergantung pada rumah yang direnovasi atau dibangun.

Tapi, Sanusi mulai banyak menjodohkan orang ketika bekerja sebagai tukang ojek. Dalam perjalanan menuju tempat tujuan, Sanusi akan terlibat obrolan dengan penumpangnya.

"Biasanya, penumpang saya mengeluh anak perawannya kok belum dapat jodoh," tutur Sanusi saat ditemui Kompas.com, Sabtu (14/11/2021).

Selain keramahan dan kesupelannya dalam bergaul, kakek dengan satu cucu yang hanya mengenyam pendidikan pondok pesantren tradisional itu juga dikenal memiliki amalan-amalan yang akan diberikan kepada orang yang sedang mencari jodoh.

Amalan-amalan itu, antara lain, berupa membaca sejumlah ayat Al-Quran usai shalat malam. 

Menjalani profesi sampingan sebagai dukun perjodohan bukan tanpa resiko.

Sanusi pernah diusir dari rumah oleh istrinya sendiri yang cemburu karena sering membawa perempuan dengan sepeda motor dan melintas di depan rumahnya.

Padahal, kata Sanusi, kadang mereka adalah penumpang biasa dan kadang kliennya yang hendak dia pertemukan dengan pria dalam upayanya membantu perjodohan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com