Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camat Situraja: Tak Ada Aktivitas Tambang Emas di Bangbayang, Majelis Zikir Sesat atau Tidak Itu Ranah MUI

Kompas.com - 30/10/2021, 16:57 WIB
Aam Aminullah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Warga Desa Bangbayang, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat tidak ada yang merasa resah dengan adanya aktivitas tambang emas yang ramai diberitakan.

Camat Situraja M. Wasman mengatakan, warga di desa tersebut saat ini tidak merasa resah dengan adanya aktivitas tambang emas karena di lokasi tersebut saat ini tidak ditemukan adanya aktivitas tambang emas.

Baca juga: Bupati Sumedang Terima Laporan Dugaan Pelecehan Agama oleh Majelis Zikir di Bangbayang

"Setelah saya mencermati berita yang muncul di media Jakarta terkait adanya aktivitas tambang emas di desa kami ini, saya kroscek ke lapangan beberapa minggu lalu," ujar Wasman kepada Kompas.com di Sumedang, Jumat (29/10/2021).

"Hasilnya, saya tidak menemukan adanya aktivitas tambang emas di lokasi."

"Warga di sana juga tidak ada yang merasa resah karena memang tidak ada aktivitas tambang seperti yang disebutkan dalam berita-berita media Jakarta itu," katanya. 

Baca juga: Kelompok Zikir di Sumedang Diduga Melenceng dari Islam, Istri Disuruh Cerai dari Suami, Ini Duduk Perkaranya

Kroscek ke lapangan, tak ada aktivitas penambangan emas 

Selain itu, kata Wasman, saat kroscek lapangan itu, pihaknya juga tidak menemukan adanya pencemaran lingkungan atau kerusakan alam akibat aktivitas tambang emas yang disebutkan dalam berita dari media Jakarta.

"Jadi poinnya, yang merasa resah itu warga mana? Saya pastikan dan faktanya memang tidak ada warga kami yang merasa resah dengan adanya aktivitas tambang emas seperti yang disebutkan," tutur Wasman. 

"Kalau pun memang pernah ada aktivitas tambang emas seperti yang disebutkan bisa jadi sebelumnya memang ada, tapi sekarang sudah tidak ada aktivitas apa pun di lokasi. Karena saya juga baru jadi Camat di Situraja ini," lanjutnya.

Baca juga: Rekomendasi 7 Objek Wisata di Sumedang Bersertifikat CHSE, Aman dari Covid-19

Aktivitas keagamaan yang dianggap menyimpang jadi ranah MUI

Wasman menyebutkan, keresahan warga Desa Bangbayang muncul justru setelah ditemukannya aktivitas yang diduga menyimpang yang dilakukan warga pendatang, mereka datang dan mendirikan padepokan/majelis di Desa Bangbayang.

"Warga merasa ada aktivitas yang janggal dari padepokan/majelis yang didirikan pendatang di desa kami ini. Dan warga merasa resah karena aktivitas yang diduga menyimpang itu berkaitan dengan akidah agama Islam yang selama ini mereka anut," sebut Wasman.

Terkait hal ini, kata Wasman, pihaknya tidak bisa menyatakan bahwa aktivitas yang dilakukan padepokan/majelis ini sesat atau menyimpang dari ajaran agama Islam karena hal tersebut menjadi ranah Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Saya tidak punya kapasitas untuk menyatakan aktivitas dari padepokan atau majelis yang didirikan oleh pendatang ini, melenceng atau tidak. Karena hal itu merupakan ranahnya MUI," ujar Wasman.

Yang pasti, kata Wasman, adanya aktivitas yang diduga menyimpang  menyangkut akidah keagamaan inilah yang membuat warga Bangbayang resah selama ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com