LAMONGAN, KOMPAS.com - Dalam eksplorasi lanjutan kapal Van der Wijck yang resmi berakhir pada Minggu (17/10/2021) lalu, tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Jawa Timur dibantu oleh seorang nelayan tradisional.
Nelayan bernama Faizin (48), warga Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Lamongan itu turut menyelam di titik lokasi yang diduga menjadi tempat tenggelamnya kapal.
Adapun keseluruhan tim terdiri dari lima penyelam BPCB, dua penyelam tenaga ahli (POSSI), dan satu penyelam yang merupakan nelayan tradisional setempat.
Baca juga: Untuk Pastikan Kapal Temuan adalah Van der Wijck, BPCB Butuh Proses Lanjutan
Faizin sendiri mengaku, baru pertama kali menyelam di lokasi diduga tenggelamnya kapal Van der Wijck tersebut.
Kendati sehari-hari, dirinya bersama rekan-rekan sesama nelayan yang lain, biasa melakukan penyelaman untuk mencari ikan dengan alat tangkap.
"Itu daerah rawan (angker), belum tentu orang di Lamongan berani menyelam di situ. Sebab banyak hal-hal aneh yang dijumpai, yang itu kadang orang luar tidak percaya," ujar Faizin di sela agenda pemaparan hasil eksplorasi lanjutan kapal Van der Wijck di gedung Pemkab Lamongan, Kamis (21/10/2021).
Faizin mengatakan, dirinya sempat dua kali melakukan penyelaman di lokasi untuk membantu tim eksplorasi melakukan dokumentasi bawah laut.
Pria itu pun menceritakan pengalamannya selama menyelam.
"Saya sempat menjumpai ikan barakuda besar yang terlihat hanya sepotong (separuh), ukurannya itu sekitar lima meteran dan saya lihat dari jarak hanya 1 meteran," ucap Faizin.
Pada kesempatan pertama, Faizin mengaku menyelam di lokasi tersebut sendirian.
Baru pada penyelaman berikutnya, Faizin menyelam bersama tim.
Mereka kemudian berhasil mengabadikan beberapa foto yang diperlukan dalam agenda eksplorasi kali ini.
"Kalau perabotannya apa saja belum tahu, yang kelihatan itu cuma peti-peti saja. Bagian-bagian kapal juga kelihatan, meski tertutup karang," kata Faizin.
Baca juga: Eksplorasi Lanjutan Kapal Van der Wijck di Lamongan Berakhir, Ini Hasilnya...