Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Nelayan yang Menyelam Saat Eksplorasi Kapal Van der Wijck: Lokasinya Angker

Kompas.com - 21/10/2021, 16:37 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Warga tak berani tangkap ikan di lokasi

Menurut Faizin, berdasarkan cerita turun-temurun warga setempat, di lokasi tenggelamnya diduga kapal Van der Wijck tersebut, mitosnya terdapat sosok penunggu.

Sehingga warga setempat, enggan dan tidak berani untuk menangkap ikan di sekitar lokasi.

"Mitosnya memang begitu (angker). Malah saya setelah penyelaman kedua dan lihat ikan barakuda seperti itu, hanya separuh dan tanpa ekor, saya kemudian takut kembali menyelam," tutur Faizin.

Dari pengamatan sekilas yang dilakukan oleh Faizin ketika berada di bawah laut, ukuran panjang kapal yang tenggelam tersebut sekitar 125 meter.

Adapun lebar kapal diperkirakan mencapai 20 meter.

Bangkai kapal terbuat dari besi, meski kebanyakan sudah tertutup oleh terumbu karang.

Baca juga: BPCB Siap Eksplorasi Kembali Kapal Van der Wijck, Titanic-nya Indonesia

Dapat penghargaan

Faizin (kanan) saat menerima penghargaan dari Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, bersama Nur Wachid (kiri) atas dedikasi dan bantuan mereka dalam eksplorasi lanjutan kapal Van der Wijck, Kamis (21/10/2021).KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH Faizin (kanan) saat menerima penghargaan dari Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, bersama Nur Wachid (kiri) atas dedikasi dan bantuan mereka dalam eksplorasi lanjutan kapal Van der Wijck, Kamis (21/10/2021).

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Rukun Nelayan Blimbing Nur Wachid (45), yang turut membantu dalam agenda eksplorasi kapal Van der Wijck.

Nur Wachid tidak menampik, di lokasi tenggelamnya diduga kapal Van der Wijck tersebut dikenal cukup angker oleh warga sekitar.

"Banyak orang yang mengambil besi-besi dari dalam laut (bangkai kapal tenggelam), tapi itu di lokasi lain. Sementara di lokasi tersebut masih belum, karena di situ cukup angker," ujar Nur Wachid.

Baca juga: Tim Ekspedisi Kapal Van Der Wijck Gagal Menyelam karena Arus Kuat

Nur Wachid meyakini, bila kapal yang tenggelam tersebut merupakan Van der Wijck, berdasar cerita tutur turun-temurun dari para sesepuh nelayan di kampungnya.

Meski, lanjutnya, warga sekitar mengenal kapal tersebut dengan sebutan lain.

"Kalau kami percaya 100 persen, sebab ceritanya orangtua dulu itu sempat menolong Van der Wijck sebelum tenggelam. Bahkan dulu sebelum jadi tugu monumen Van der Wijck, di sana itu adalah mercusuar. Hanya masyarakat menyebut itu kapal Marena, bukan Van der Wijck," kata Nur Wachid.

Atas dedikasi dan bantuan yang diberikan selama eksplorasi kapal Van der Wijck, baik Faizin maupun Nur Wachid mendapat penghargaan dari Pemkab Lamongan.

Baca juga: Pantau Kualitas Air, DLH Lamongan Luncurkan Aplikasi Onlimo

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Regional
Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com