BREBES, KOMPAS.com- Satu dari 11 siswa MTs Harapan Baru, Ciamis yang meninggal karena tragedi susur sungai pada Jumat pekan lalu, diketahui warga asal Desa Terlaya, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Sekretaris Desa Terlaya, Kecamatan Bantarkawung Waud Abdillah, mengatakan, siswa tersebut bernama Fajri Putra Pratama (12).
"Benar, almarhum warga Desa Terlaya, Dukuh Cikuning. Sudah dimakamkan Sabtu pekan kemarin oleh pihak keluarga," kata Waud saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/10/2021).
Baca juga: Tragedi Susur Sungai, MTs Harapan Baru Ciamis Terancam Sanksi dari Kemenag
Waud mengungkapkan, selain bersekolah di MTs Harapan Baru Ciamis, korban juga belajar di pondok pesantren tak jauh dari sekolahnya.
"Almarhum baru mondok 3 bulan di Pondok Pesantren Alquran, dan masih duduk di bangku kelas 7 MTs," kata Waud.
Waud mengatakan, dirinya sempat mengobrol dengan pihak keluarga.
Diketahui, keluarga pertama kali mendapat kabar pada Jumat (15/10/2021) sekitar pukul 19.00 WIB.
Selanjutnya keluarga langsung berangkat ke Ciamis untuk membawa pulang jenazah.
"Saya sempat mengobrol dengan keluarga tapi memang tidak lama. Karena memang sedang berduka. Tapi diketahui korban memang anak yang soleh dan baik," kata Waud.
Waud menambahkan, anak-anak di desanya memang banyak yang menimba ilmu dan bersekolah di Ciamis.
"Di sini memang banyak alumninya yang belajar dan mondok di sana," kata Waud.
Baca juga: Pelajar SMP di Kota Tegal Gelar Sholat Gaib untuk Korban Susur Sungai di Ciamis
Sementara menurut salah satu pamong Desa Terlaya yang juga tetangga orangtua korban, Anah Setyowati menyebut orangtua korban sangat terpukul saat mendapat kabar dari orangtua salah satu teman satu pondok.
Terlebih, katanya, pihak sekolah juga tidak memberitahukan adanya kegiatan susur sungai.
"Orangtua tidak diberi tahu pihak sekolah kalau ada kegiatan susur sungai. Tapi keluarga sudah mengikhlaskan," kata Anah.
Ditambahkan Anah, Fajri merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Anak pasangan suami istri Anton Sunarto dan Sri Rahayu.