Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filosofi Tifa Obor Api PON XX, Penuh dengan Simbol Kekayaan Budaya Tanah Papua

Kompas.com - 03/10/2021, 10:48 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Perlengkapan kirab api PON XX Papua 2021 mencerminkan karakter dan budaya Papua. Seperti pada desain kreatif obor, tungku, dan lentera api PON Papua yang unik dan menggambarkan kekayaan budaya tanah Papua.

Dasar desain perlengkapan obor api PON dibuat menyerupai bentuk tifa, alat musik kebanggaan Bumi Cenderawasih.

Tifa adalah alat musik tradisional masyarakat Papua dari wilayah pesisir, daratan rendah, hingga daerah pegunungan di Tanah Papua.

Tak hanya alat musik tradisional, tifa juga mampu menyatukan semua elemen masyarakat.

Baca juga: Pesona Teluk Youtefa, Arena Dayung PON XX Papua, Jadi yang Terindah di Indonesia

Dikutip dari Indonesia.go.id, pada obor PON Papua tersebut diselipkan ornamen yang berisi simbol-simbol yang terinspirasi dari kekayaan alam Papua.

Salah satu bentuk ornamennya terdapat warna kuning yang menyimbolkan kemakmuran dan kejayaan wilayah gunung dan pantai.

Obor tifa inilah yang menyalakan api di kalderon Stadion Lukas Enembe, sebagai simbol semangat para duta-duta olahraga terbaik daerah meraih prestasi sepanjang PON Papua berlangsung.

Baca juga: PON XX Papua, Gubernur Lukas Enembe Janji Tunjukkan Merah Putih Selalu di Hati

Souvenir yang di terima setelah melakukan aktifasi PON XX Papua 2021.Suci Rahayu Souvenir yang di terima setelah melakukan aktifasi PON XX Papua 2021.
Bentuk yang unik dari obor ini hasil desain dari sosok bernama Reza Pamungkas.

"Desain awal saya buat dengan model sederhana sebanyak lima model, hingga akhirnya pilihan jatuh ke bentuk tifa," kata Reza di Jayapura, Kamis (30/9/2021).

Dipilihnya obor model tifa karena alat perkusi tradisional ini sudah mencangkup filosofi dan budaya orang Papua.

Pada obor tersebut terdapat berbagai ukiran motif asli Papua. Namun karena banyaknya kekayaan budaya di tanah Papua tak semuanya bisa terakomodir dalam obor berbentuk tifa tersebut.

Baca juga: Pembukaan PON XX, Jokowi: Pekan Olahraga Nasional Pertama di Tanah Papua

Reza Pamungkas mengaku, desain model tifa ini dibuat melalui pengkajian mendalam, terutama dengan melibatkan antropolog dan kurator muda dari museum Universitas Cenderawasih Enrico Kondologit.

Ada tiga makna penting di dalam obor berbentuk tifa ini, terutama menyangkut kehidupan sehari-hari orang Papua dan bagaimana menyatukan perbedaan dengan mendengar bunyi tabuhan tifa yang memanggil orang untuk berkumpul merayakan pesta kemenangan maupun perdamaian.

Tifa sebenarnya bukan sekadar alat pukul atau perkusi, melainkan menyangkut semua filosofi dan kehidupan masyarakat yang ditempelkan di obor tifa.

Baca juga: Pembukaan PON XX, Jokowi: Pekan Olahraga Nasional Pertama di Tanah Papua

"Ada ornamen alam dan budaya mulai dari motif ular, alat tusuk hidung dari suku Asmat, semua tertera di tifa yang menjadi obor PON Papua," ujarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com