KOMPAS.com - Video yang merekam Menteri Sosial Tri Rismaharini marah-marah viral di media sosial. Kemarahan Risma kali ini terkait data penerima bantuan sosial di Gorontalo.
Peristiwa tersebut terjadi saat Menteri Risma menggelar rapat tertutup dengan Forkopimda tentang pemadanan data Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Tuani (BST) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT).
Dalam video itu, terlihat Mensos Risma bangkit dari tempat duduknya dan menunjuk-nunjuk seorang pria yang duduk agak jauh darinya menggunakan pena.
Baca juga: Alasan Risma Marah-marah hingga Membuat Gubernur Gorontalo Tersinggung
Belakangan diketahui pria tersebut adalah seorang petugas PKH Gorontalo.
Kemarahan Risma dipicu soal tudingan pencoretan data keluarga penerima manfaat (KPM) oleh Kemensos.
Namun setelah dicek di data bansos, ternyata KPM tersebut masih terdaftar di Kemensos. Risma menegaskan bahwa pihaknya tak pernah mencoret data KPM di PKH.
Kemarahan Risma semakin memuncak ketika ada data penerima PKH yang dicoret sebagai KPM dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) lantaran saldo rekeningnya nol rupiah.
Baca juga: Gubernur Gorontalo Sebut Sikap Risma Contoh Buruk Seorang Pejabat Negara
Risma pun sontak memarahi petugas PKH Gorontalo yang juga ikut dalam rapat.
"Jadi bukan kita coret, ya. Tak tembak kamu ya, tak tembak kamu," kata Risma dalam video tersebut.
Suasana rapat pun seketika langsung tegang seusai Risma meluapkan emosinya.
Rusli menilai sikap Menteri Sosial ini tidak patut dilakukan.
Selain seorang ibu, Risma adalah seorang menteri yang seharusnya memberi contoh bagaimana seorang pejabat negara bersikap.
Baca juga: Gubernur Gorontalo Tidak Terima Risma Marah-marah dan Tunjuk-tunjuk Warganya: Saya Tersinggung
“Saya saat melihat video itu sangat prihatin. Saya tidak memprediksi seorang menteri, sosial lagi, memperlakukan seperti itu. Itu contoh yang tidak baik,” kata Rusli Habibie kepada sejumlah wartawan, Jumat (1/10/2021).
Rusli Habibie mengingatkan Tri Rismaharini untuk menjaga sikap di depan rakyat, terlebih saat berkunjung ke kampung orang.