Motif itu menandakan kemenangan dan kemujuran dalam perang. Seperti tertulis dalam buku panduan Obor, Lentera, dan Tungku PON XX Papua 2021.
Dalam budaya adat Saireri dan Domberai ada motif ular, pucuk pakis, genemo, dan kelapa.
"Ini adalah simbol keuletan dan pertumbuhan," kata Enrico.
Baca juga: Presiden Jokowi Main Bola dan Tabuh Tifa pada Pembukaan PON XX Papua
Ia juga menejalskan ada motif lingkaran atau fouw dari Sentani di wilayah Mamta/Tabi yang berasal dari kura kura (ebeuw) dan burung taon taon atau ulang Papua atau Rangkong Papua (Rhyticeros plicatus)--spesies rangkong yang terdapat di kawasan Melanesia.
"Ini merupakan simbol kesuburan, umur panjang, dan sabar," kata Antropolog Uncen tersebut.
Adapun bagian bawah dari obor tifa PON Papua terdapat motif lipan/lintah di noken, gelang tangan dari orang Moni di wilayah Meepago.
Itu merupakan simbol kemenangan dan kemujuran dalam perang dan perjalanan.
Motif alam lainya adalah sungai di wilayah selatan, terutama suku Asmat, Kamoro, Malind Anim di wilayah adat Ha Anim.
Baca juga: Saat Penonton Merinding Lihat Meriahnya Upacara Pembukaan PON XX Papua
Simbol itu dalah bekerja, kerja sama, kekeluargaan, dan harapan.
Selain itu pada motif dan filosofi lentera adalah motif tusuk hidung “Bipane” dari suku Asmat wilayah Ha Anim.
Begitu pula motif alam (gunung, gelombang, dan ombak) yang bermakna kekayaan alam dan harapan dalam budaya Saireri, sebagai simbol kehidupan dan adaptasi.
Pada obor tifa juga terdapat motif dan filosofi tungku dalam budaya Papua, misalnya motif alam gunung dan gelombang dan ombak di wilayah Mamta/Tabi, Lapago dan Mee Pago.
Memberikan makna harapan dalam berusaha atau bekerja keras.
Baca juga: Jokowi Ungkap 2 Kebanggaan Saat Membuka PON XX di Papua
Sedangkan motif tusuk hidung dari kulit kulit kerang di wiliayah Ha Anim menyimbolkan kebesaran, kedewasaan dan tanggung jawab.
Ada pula motif pucuk kelapa dalam obor tifa PON dari wilayah adat Tabi/Mamta merupakan simbol kedewasaan seseorang dan tanggung jawab.
Selanjutnya motif alam (ombak, gelombang, dan gunung) di wilayah adat Mamta, Saireri, dan Ha Anim.
Sebagai simbol penghargaan terhadap alam dan kesejahteraan.
Di ukiran Obor Tifa PON juga terdapat motif Totem (mata leluhur) dari Yali Lapago sebagai simbol pengawasan leluhur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.