Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Semarang PPKM Level 3, Sekolah Mulai Gelar PTM dengan Pembatasan

Kompas.com - 30/08/2021, 17:22 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas untuk jenjang TK, SD, maupun SMP, Senin (30/8/2021).

Pelaksanaan PTM pada masa PPKM Level 3 di Kota Semarang ini telah diizinkan digelar bagi sekolah yang sudah terverifikasi dari Dinas Pendidikan.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) meninjau langsung PTM perdana di SMP Negeri 12 dan SD Negeri Srondol Wetan 01 Semarang.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Banyumas Dimulai Setelah Siswa Divaksin dan PPKM Turun ke Level 3

Hendi mengatakan, PTM kali ini dilaksanakan secara terbatas dengan jumlah siswa yang masuk hanya 50 persen untuk setiap kelasnya secara bertahap.

"Semuanya berjalan sesuai rencana. SMP N 12 sudah uji coba. Hari ini bersama sekolah lainnya kita mengadakan PTM. Alhamdulillah adik-adik kita semangat. Situasi terkendali dengan batasan 50 persen. Hari ini baru kelas 9, minggu depan kelas 7, minggu ketiga kelas 8. Kita bertahap setiap kelasnya," kata Hendi kepada wartawan, Senin (30/8/2021).

Hendi mengingatkan agar pengawasan PTM sekolah dilakukan secara ketat mengingat situasi masih pandemi.

Terlebih, tujuan digelarnya PTM ini adalah agar siswa mendapatkan pelayanan pendidikan yang lebih baik secara daring maupun luring.

"Pengawasan pasti Pak Gun (Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang) punya metode tersendiri tapi saya yakin kepala sekolah dan para guru ini sudah paham. Bahwa sifat pembelajaran tatap muka ini lebih pada upaya membuat adik-adik kita ini mendapatkan pelayan pendidikan yang maksimal, jadi tidak hanya secara online tapi juga offline," katanya.

Baca juga: Disentil Nadiem Makarim, Wali Kota Serang Akhirnya Izinkan PTM SD dan SMP

Selain itu, dengan digelarnya PTM ini diharapkan peserta didik dapat berinteraksi secara sosial.

"Kemudian mereka punya kemampuan berinteraksi secara sosial satu dengan lain saling kenal sebenarnya sentuhannya kan itu," tambahnya.

Hendi juga meminta pihak sekolah agar pembelajaran bagi siswa secara online juga dilaksanakan secara maksimal.

"Catatannya yang online ini harus dimaksimalkan, maksudnya dari sisi jaringan kemudian gurunya yang mengajar jadi siswa yang di rumah memahami dengan baik pelajaran yang ada," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 12 Semarang, Sumrih Rahayu memastikan sudah sesuai Instruksi Mendagri Nomor 35 Tahun 2021 Ayat 5 dan Peraturan Walikota Nomor 3 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di masa pandemi.

"Prokesnya sangat ketat, sebelum masuk cek suhu, cuci tangan, masuk kelas pake face shield dan masker. Terus pelajaran pertama atau awalnya mengingatkan tentang bahaya Covid-19," ucapnya.

Ia mengungkapkan, saat ini ada 5 persen orangtua yang belum mengizinkan anaknya untuk mengikuti PTM karena masih menunggu untuk mendapatkan vaksin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com