Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banten Kekurangan Vaksin, Gubernur Wahidin: Distribusinya Diutamakan di Ibu Kota

Kompas.com - 30/08/2021, 16:57 WIB
Rasyid Ridho,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

CILEGON, KOMPAS.com - Gubernur Banten Wahidin Halim mengakui kekurangan stok vaksin Covid-19 sehingga menghambat akselerasi program vaksinasi di wilayahnya.

Adapun capaian vaksinasi baru sebanyak 2,6 juta orang dari target sasaran sebanyak 9 juta warga di Provinsi Banten yang memperoleh vaksin.

"Stok vaksin masih kurang kita (Banten), karena memang proposional bukan dijatah, kita dapat ya baru 2,6 juta dari taget 9 juta orang," ujar Wahidin usai meninjau pelaksanaan vaksinasi 1.000 pelajar di Kota Cilegon, Senin (30/8/2021).

Baca juga: PTM Terbatas SMA dan SMK di Banten Dipastikan Mulai September

Untuk menambah kuota vaksin dari pemerintah, Wahidin meminta bantuan kepada Dewan Pertimbangan Presiden Muhamad Mardiono.

"Makannya karena bantuan beliau (Watimpres), nanti bisikan ke Pak Presiden supaya ditambah (jatah vaksin) buat Banten," ujar Wahidin.

Menurut Wahidin, capaian DKI Jakarta yang sudah mencapai 100 persen karena pemerintah pusat memprioritaskan vaksin ke Ibu Kota.

Baca juga: Disentil Wali Kota Tangerang soal Lambannya Vaksinasi Pelajar, Gubernur Banten: Siapa Bilang Belum, Jangan Sok Tahu

"Memang distribusinya diutamakan di ibu kota. Kita juga sama, kalau kita dikasih jatah (vaksin) 9 juta, juga sama sudah selesai (vaksinasi)," kata Wahidin.

Berdasarkan data capaian vaksinasi dosis kedua di Provinsi Banten pada 30 Agustus 2021 dari Kementerian Kesehatan, baru sebesar 16,12 persen atau sebanyak 1,4 juta jiwa.

Sedangkan vaksin dosis kesatu sebesar 29,11 persen atau baru sebanyak 2,6 juta jiwa.

Sementara untuk sasaran vaksinasi, Provinsi Banten menargetken sebanyak 9,2 juta jiwa mendapatkan vaksin.

Baik untuk kategori tenaga kesehatan, pelayan publik, lansia, masyarakat rentan dan umum serta remaja pada usia 12-17 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com